Sumbartime – Seorang santri dari Pondok Pesantren Al Islah di Kota Payakumbuh, yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah tenggelam di kawasan Batang Agam, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Selasa (18/6). Korban yang diketahui bernama Muhammad Ghozi, seorang anak laki-laki asal Kota Bukittinggi, hanyut sekitar pukul 09.30 WIB saat bersama rekan-rekannya dari pesantren sedang melaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban di tepi sungai dekat Lapangan Bola Tantawi Tanjung Pauh.
Pada saat kejadian, setelah membersihkan peralatan pemotongan hewan kurban, sebanyak 12 santri termasuk Ghozi mencoba berenang menyeberangi sungai. Namun, Ghozi yang tidak bisa berenang, terseret arus yang cukup deras. Upaya teman-temannya untuk menyelamatkan Ghozi sempat dilakukan, bahkan salah satu temannya berhasil menangkap tangan Ghozi. Sayangnya, usaha tersebut gagal karena berat tubuh korban yang membuat genggaman terlepas.
Menurut penuturan Kapolres Payakumbuh, AKBP Wahyuni Lestari, tangan Ghozi terakhir kali terlihat oleh saksi bernama Yuyun dan Erizal muncul di permukaan air di dekat aliran sungai di depan Cafe Agam Jua. Setelah menerima laporan tentang kejadian tersebut, pihak kepolisian segera mengirimkan personel untuk melakukan pencarian korban sepanjang sungai Batang Agam dengan bantuan Basarnas dan masyarakat setempat.
“Setelah melakukan pencarian selama kurang lebih tiga jam, tubuh Ghozi akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ungkap Kapolres.
“Jenazah Ghozi kemudian dibawa ke RSUD Adnand WD Kota Payakumbuh untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,”lanjutnya.
Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya keselamatan dan pengawasan yang ketat saat melakukan kegiatan di dekat aliran air yang berbahaya.(R)