BUKITTINGGI – Tak seperti kandang burung pada umumnya, kandang ini memungkinkan burung untuk memiliki ruang hidup yang lebih besar di mana mereka bisa terbang seperti di alam bebas. Aviary ini memiliki konstruksi yang beragam dan bisa digunakan untuk penggunaan indoor maupun outdoor.
Inilah salah satu sangkar burung terbesar di Asia Tenggara, dinamakan Aviary Kinantan Bird Park. Menampung berbagai macam jenis burung eksotis yang telah jinak, aviary ini berada di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Selain itu, di lokasi TMSBK terdapat banyak satwa dan sebuah museum yang bisa dijadikan sebagai referensi kebudayaan yakni Rumah Gadang Baanjuang, yang dibangun pada 1 Juli 1935 M.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi Rofie mengatakan, berjarak hanya sekitar 300 meter dari pusat Kota Bukittinggi, tepatnya di ikon kota yaitu Jam Gadang, pengunjung dapat berjalan kaki dalam waktu 5 hingga 10 menit.
“Sesuai arahan Walikota Bukittinggi, kita terus tingkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi seluruh pengunjung,” kata Rofie menyampaikan pesan Wako Erman Safar, Jumat, 7 Juni 2024.
Catatannya: “Kita semua diselimuti duka mendalam atas bencana yang menyelimuti Sumbar. Bencana banjir, longsor, dan erupsi gunung merapi telah menimpa beberapa daerah di Sumatera Barat, khususnya daerah Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Tapi dibalik semua itu, alhamdulillah objek wisata di kota Bukittinggi seperti TMSBK, Taman Panorama Lobang Jepang (TPLJ), dan Jam Gadang tidak terdampak oleh bencana alam dan dalam kondisi baik. Sarana dan prasarana wisata kita dalam kondisi baik, termasuk aviary di kebun binatang. Tidak ada hal yang mengkhawatirkan terjadi di objek wisata. Begitu pula dengan satwa-satwa yang ada di kebun binatang. InsyaAllah, objek wisata di Bukittinggi dalam kondisi aman dan tetap dapat dikunjungi setiap hari oleh masyarakat.”
Aviary Kinantan Bird Park
Di sisi lain, Kepala Bidang TMSBK Bukittinggi Silvia Rawani Ria Putri mengatakan, Aviary ini dinobatkan sebagai salah satu yang terbesar. Terdapat banyak jenis koleksi di aviary ini, seperti burung yang eksotis, langka, hingga dilindungi.
“Koleksi kita untuk burung di antaranya seperti Parrot, Bird of Predator atau BOP, dan ayam-ayam juga ada, misalnya Jambul Merah dan lainnya,” ujar Silvia.
Silvia juga mengatakan, Animal Keeper atau petugas penjaga bakal memantau seluruh satwa dan pengunjung yang datang.
“Pengunjung tak perlu takut untuk berkunjung dan menyaksikan satwa yang ada di TMSBK, tapi tetap patuhi peraturan yang ada,” katanya.
Untuk diketahui, TMSBK ternyata memiliki sekira 390 ekor satwa yang terdiri dari banyak jenis. Hal itu juga yang menyebabkan Kebun Binatang Kinantan masuk sebagai salah satu yang terlengkap di Indonesia.
Terkait dengan makan satwa, Silvia menyampaikan, burung di aviary itu jika makan mereka terbang ke tempat yang telah disediakan.
Pengunjung hanya perlu membayar Rp20 ribu untuk anak-anak dan Rp25 ribu untuk pengunjung dewasa. Tiket masuk itu sudah mencakup segala fasilitas di TMSBK.
(Pewarta: alex)