Sumbartime-Sebanyak 22 calon wisudawan dari Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok gagal diwisuda. Mereka “terganjal” untuk “dilantik” sebagai wisudawan karena akreditasi jurusannya memasuki masa kedaluarsa. Ke-22 calon wisudawan yang sudah lulus dalam ujian komprehensif itu, harus menunggu minimal tahun depan, atau sampai akreditasinya dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Hal ini tentu membuat calon wisudawan tidak bisa melamar pekerjaan atau mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS), yang banyak digelar BUMN, pemerintah, kementerian dan perusahaan swasta yang mensyaratkan sarjana.
Rektor UMMY Solok Prof Elfi Sahlan Ben menyatakan akreditasi Jurusan Bahasa Indonesia UMMY Solok memang sudah memasuki masa kedaluarsa. Jurusan tersebut, sebelumnya memiliki akreditasi C dengan SK BAN-PT 032/BAN-PT/Ak-XV/S1X/2012 tanggal 18 Oktober 2012. Namun, Elfi Sahlan menyakini, akreditasi tersebut akan segera keluar dan tak harus menunggu tahun depan.
Menurut mantan Wakil Bupati Solok periode 2000-2005 tersebut, jika tetap dipaksakan wisuda, ijazah tersebut tidak diakui juga. Karena ada syarat untuk wisuda, harus terakreditasi dulu.
“Memang, akreditasi Jurusan Bahasa Indonesia yang baru, belum keluar. Namun, kami yakin dalam waktu dekat ini akreditasi tersebut akan segera keluar. Dan calon wisudawan yang sudah ujian kompre, akan diwisuda di periode pertama tahun 2018 mendatang,” ujarnya saat Wisuda UMMY Solok ke-59 di Gedung Kubung Tigobaleh Kota Solok, Selasa (14/11).
Elfi Sahlan Ben menyatakan hal ini tidak hanya terjadi di UMMY Solok. Beberapa perguruan tinggi besar juga pernah mengalaminya. Elfi Sahlan mencontohkan, Universitas Andalas juga pernah mengalaminya.
Akreditasi perguruan tinggi adalah sebuah upaya pemerintah untuk menstandarisasi dan penjaminan mutu alumni perguruan tinggi. Ibarat sebuah mobil, maka akreditasi adalah semacam keterangan kelaikan dari sebuah badan penjamin mutu bahwa mobil yang diproduksinya layak dipasarkan. Akreditasi di perguruan tinggi ada dua macam. Yakni akreditasi institusi dan akreditasi program studi.
Akreditasi institusi merupakan akreditasi terhadap institusi perguruan tingginya, sedangkan akreditasi program studi merupakan akreditasi terhadap program studi atau jurusan. Ada dua tujuan akreditasi, yaitu menginformasikan kinerja institusi perguruan tinggi/program studi kepada masyarakat dan mengetahui kekurangan dalam rangka untuk memperbaiki kinerja institusi perguruan tinggi.
Dalam wisuda ke-49 kemarin, UMMY Solok mewisuda sebanyak 217 lulusan. Dengan rincian 77 orang dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), 33 orang dari Fakultas Pertanian (Faperta), 89 orang dari Fakultas Ekonomi (Fekon) dan 18 orang dari Fakultas Hukum (F-Huk). Lulusan terbaik dari FKIP diraih Jang Karno dengan IPK 3,95, dari Faperta Zahwa Tharfi dengan IPK 3,84, dari Fekon Silvia Bahari dengan IPK 3,80 dan dari F-Huk Idrusman dengan IPK 3,95. Penambahan 217 ini, membuat alumni UMMY Solok menjadi 6.354 orang.
Elfi Sahlan Ben menyatakan saat ini UMMY menyelenggarakan pendidikan 4 Fakultas dengan 12 program studi. Sebanyak 9 prodi berakreditasi B dan tiga prodi berakreditasi C, yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Matematika dan Diploma III Manajemen Informatika Komputer. Elfi Sahlan menyatakan saat ini UMMY Solok memiliki 90 dosen dan 49 tenaga kependidikan.
“Para dosen ini yang telah memiliki kualifikasi magister sebanyak 71 orang dan doktoral 8 orang. Sebanyak 65 orang telah memiliki sertifikasi dosen. Lalu sebanyak 69 mahasiswa mendapatkan Beasiswa Bidik Misi di program studi peternakan. Pada wisuda kali ini, penerima beasiswa itu telah diwisuda 15 orang,” ujarnya.
Lebih lanjut, UMMY juga telah mendapatkan Program Hibah Pengembangan Perguruan Tinggi Swasta (PHP-PTS) Dikti tahun 2014 sebesar Rp 1 miliar. Kemudian hibah pengadaan labor bahasa sebesar Rp 500 juta. Lalu pada April 2016 menerima dana hibah Pusat Karir 2016 dari Ristek Dikti Rp 50 juta untuk dibentuknya Lembaga Pusat Karier UMMY. Agar lulusan UMMY terpakai di dunia kerja.
“Kita juga telah menjamin kerja sama dengan pemerintah, BUMN dan swasta. Di antaranya dengan menggelar kuliah umum dengan narasumber, seperti pimpinan Koleg University Islam Melaka (KUIM), Prof Datuk Dr HJ Bahrudin Bin HJ Puteh. Kerja sama Tridharma Perguruan Tinggi dengan Universitas Jambi. Kuliah umum dengan Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago, Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh.
Kemudian Penandatanganan MoU empat kegiatan Fakultas Ekonomi tentang Field Study dengan Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer GICI Batam, STIE Ibnu Sina Batam dan Offshore Technology Institute, Batam Training Institute. FKIP juga telah mengadakan penandatanganan kerja sama antar perguruan tinggi dengan Universitas Sriwijaya Palembang dan UIN Suska Riau,” ujarnya.
Turut hadir dalam prosesi wisuda kemarin, Ketua Yayasan Prof Sanusi Ibrahim, Ketua Dewan Pembina Prof Fachri Ahmad, Wakil Rektor I Dr Renfiyeni, Wakil Rektor II Witra Maison dan Wakil Rektor III Helmayuni, serta undangan lainnya. (Gia)