Sumbartime-Untuk lebih menanamkan nilai nilai adat dan norma agama serta nilai nilai budaya yang ada, Bundo Kanduang Kota Solok, menggelar tiga perlombaan yang bernuansakan Minang Kabau. Diantara perlombaan yang dipertandingkan itu adalah, Lomba Manjujai anak, Lomba cerita Minang, serta pemilihan Duta Budaya kota Solok.
Sebagai tanda perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah kota Solok, perlombaan yang bernuansakan adat istiadat Minang Kabau itu, dibuka lansung oleh wakil walikota Solok, Ir Reiner,ST.MM, Senin 30 Oktober 2017, di Gedung Kubuang XIII Solok.
Dalam arahannya Wakil walikota Solok menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Bundo Kanduang kota Solok merupakan salah satu upaya untuk menjaga, melestarikan, menanamkan, serta lebih mengenalkan nilai nilai agama, budaya, dan adat istiadat yang ada kepada generasi muda.
Dikatakannya, norma agama dan nilai nilai yang ada tersebut merupakan sebuah peradapan yang telah digariskan secara turun temurun semenjak dahulunya, dan sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk tetap mempertahankannya dan menanamkannya kepada generasi muda atau kepada generasi penerus seperti yang telah dilakukan oleh Bundo Kanduang Kota Solok.
Adat istiadat, tradisi, serta budaya yang ada didalam suatu wilayah merupakakan sebuah rambu atau simbol dari wilayah itu sendiri, yang juga bisa berfungsi sebagai wadah komunikasi dikancah nasional maupun internasional, dan itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa pemerintah daerah kota Solok mendukung setip langkah atau program yang dilakukan oleh Bundo Kanduang, dan LKAAM terkait dengan upayanya dalam melestarikan adat dan budaya yang telah digariskan itu.
Mengakhiri arahan yang diberikannya, wakil walikota Solok mengatakan, pembangunan disegala bidang juga harus dilakukan oleh generasi muda atau generasi penerus yang ada, dan itu dapat dilakulannya dengan acara melestarikan, menanamkan, dan memahami nilai nialai adat dan budaya yang ada, dan diharapkannya, melalui perlombaan yang diselenggarakan itu dapat melahirkan generasi penerus yang memiliki jiwa nasionalis yang tinggi, serta melahirkan sosok duta budaya yang andal yang nantinya dapat mengenalkan budaya Minang Kabau di kancah nasaional atau di kancah internasional, ungkap Ir.Reiner.ST.MM.
Sementara itu ketua Bundo Kanduang Kota Solok, Bundo Melda, dalam laporannya mengatakan, kegiatan yang diselenggarakannya itu adalah dalam rangka memperingati Hut Bundo Kanduang ke 43, dan dalam rangka menyambut datangnya Hut kota Solok ke 47, sementara itu, seluruh biaya yang dikeluarkan dari kegiatan tersebut, ditanggung oleh APBD kota Solok yang terletak di DIPA Dinas Pariwisata Kota Solok.
Diterangkannya, penilaian Lomba Manjujai anak adalah bagaimana cara kita mengasuh anak dengan mempergunakan nilai adat, norma agama, dan nilai budaya yang ada, serta mengemukakan cara mengasuh anak dengan bahasa seorang ibu.
Pada lomba bercerita Minang, dan pemilihan Duta Budaya yang akan dinilai adalah bagaimana pemahaman peserta terhadap budaya, tradisi, yang harus disinergikan dengan norma norma agama yang ada, seperti pemahaman Adat Basndi Syarak, Syarak Basandi Kitabbulah (ABS-SBK). Dan selain itu para peserta juga harus memaparkan beberapa cerita minang yang diketahuinya, seperti kisah Puti Bungu atau kisah yang lainnya.
Lebih jauh ketua Bundo Kanduang menerangkan, peserta Lomba terdiri dari perwakilan kelurahan se kota Solok, dan perwakilan siswa siawa dari sekolah tingkat SLTA yang ada di kota Solok, sementara itu khusus untuk lomba Manjujai anak, pesertanya adalah perempuan yang berusia 18 sampai 40 tahun.
” Sebagai Urang Mudo (anak muda) di Minang Kabau harus mempunyai keterampilan Bersilek, barandai, dan menjadi Imam, sedangkan Puti Bunsu ( perempuan muda) harus mempunyai keterampilan menari, bernyanyi, serta memasak, papar Melda, ketua Bundo Kanduang Kota Solok. (Gia)