Sumbartime-Makin hari diduga aktifitas PT Riau Rancang Bangun semakin tidak jelas, dalam pengerjaan proyek pembangunan jalan dan jembatan senilai Rp 5.205.383.000 yang memakai Anggaran APBD Kabupaten Limapuluh Tahun 2017 di Suliki- Sei Dadok, tepatnya Aia Masin, Sungai Naniang, tidak jelas juntrungannya.
Menurut informasi warga setempat, terkait kondisi real di lapangan, besi untuk jembatan yang sudah dirakit ditinggalkan begitu saja oleh para pekerja. Menurut Mendri Haryono, salah satu warga asal Sungai Naniang, menyebutkan berdasarkan pengakuan dari para pekerja, mereka telah memutuskan hubungan kerja dengan PT Riau Rancang Bangun dan lebih memilih untuk pulang kampung meninggalkan lokasi proyek.
Alasan para pekerja proyek itu meninggalkan lokasi pekerjaan menurut Mendri Haryono lagi, karena para pekerja dituntut untuk secepatnya menyelesaikan pekerjaan sementara, bahan bahan digantung penyuplaiannya oleh perusahaan kontraktor tersebut. Ditambahkan lagi, pekerjaan pembangunnan yang dikerjakan oleh para pekerja bersifat borongan, aku para pekerja, tutur Mendri lagi.
Sementara, menurut Novial Yusuf, salah satu tokoh warga Sungai Naniang, yang datang dan mengamati langsung pengerjaan proyek tersebut menjelaskan kondisi terbaru di lokasi lapangan. Menurutnya, kondisi terkini pondasi ke dua jembatan belum selesai, bahkan jembatan II sama sekali belum digarap sementara para tukang pada hari ini (Kamis 9/11) tidak ada yang bekerja. Semua berhenti bekerja sejak kemaren karena merasa upah tak memadai.
Sementara waktu yang tersisa hanya 1 bulan 21 hari kerja kalender, ungkapnya mengatakan. Dirinya dan masyarakat lainnya merasa pesimis jika PT Riau Rancang Bangun bisa melaksanakan pekerjaanya tepat waktu.
Tanggapan keras justru datang dari seorang pekerja Kontraktor asal Limapuluh Kota, Dendi. Menurutnya, proyek pembanguan jalan dan jembatan yang menelan anggaran 5 Milyar lebih dan dikerjakan oleh PT Riau Rancang Bangun, sebelumnya sempat disanggah oleh rekanan lainnya.
Bahkan menurutnya, hasil lelang proyek ini pernah dibatalkan. Namun kemudian hari, menurutnya, banyak pihak rekanan lain kaget ketika kembali PT Riau Rancang Bangunan memenangkan proyek lelang tersebut, ungkap Dendi. Terakhir Dendi menduga ada permainan kongkalingkong yang terjadi terkait lelang proyek tersebut, pungkasnya mengatakan.
Sementara itu, Kadis PU Kabupaten LimapuluhKota, Yunere, saat dihubungi oleh awak media, Kamis (9/11) siang melalui, Aplikasi Somednya, mengaku sedang berada di luar daerah dan belum bisa untuk dikonfirmasi. (aa)