SUMBARTIME.COM, Padang – Organasasi ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumbar dan Pergerakan Milenial Minang (PMM) menggelar aksi untuk meminta Penegak hukum dalam hal ini pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tanda tangan yang menyeret nama gubernur Sumbar, dan aksi solidaritas terhadap ketua umum IMM Sultra yang mendapat pemukulan dari aparat kepolisian saat melakukan aksi unjuk rasa di Sulawesi Tenggara (29/09/2021)
Masa Aksi tampak membawa atribut dan berbagai spanduk yang bertuliskan “usut tuntas kasus yang menjerat nama gubernur Sumbar dan segera panggil gubernur untuk di mintai keterangan”
Baca Juga : Miliki Senjata Api Ilegal, Warga Kabupaten Dharmasraya Ditangkap Polisi
Dalam guyuran hujan yang lebat puluhan masa aksi berorasi di halaman Mapolda Sumbar dengan tertib, tidak berselang lama pihak kepolisian yang berpakaian preman tiba menorobos barisan mengambil atribut aksi dan terjadi masa aksi menjadi ricuh dengan pihak kepolisian
Kordinator aksi sekaligus Ketua Umum IMM Cabang Padang Rahmad Hanafi mengungkapkan keterangan kepada awak media, ” Pada awalnya kita melakukan aksi dan orasi dengan tertib didalam guyuran hujan yang lebat, tidak berlangsung beberapa lama, tiba-tiba polisi berpakaian preman datang menembus barisan mengambil atribut kami,
Baca Juga : Pohon Kelapa dan Tiang Listrik Tumbang di Piladang, Akses Jalan Payakumbuh- Batusangkar Terganggu
“Akibat, provokasi tersebut masa aksi kita menjadi ricuh, tindakan yang dilakukan pihak kepolisian ini, kami menilai sebagai telah mencederai marwah demokrasi, padahal kita datang untuk mendukung penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini dengan cepat agar tidak menjadi gorengan para politisi yang berujung kepada kericuhan publik”. Ujar Hanafi Ketua Umum IMM kota Padang Tersebut.
“Melihat masa aksi yang terprovokasi kami dan tidak ingin terjadi hal yang diinginkan kami memutuskan untuk membubarkan diri untuk sementara dan berdiskusi sembari menenangkan masa kami, melihat masa kami sudah tenang kami memutuskan melanjutkan aksi dalam guyuran hujan yang lebat,
Ketua Umum Pergerakan Milenial Minang (PMM) Fikri Haldi ” Kami tidak akan gentar untuk mendorong pihak kepolisian Agar profesional dalam bekerja untuk mengusut tuntas kasus ini, dan meminta segera memanggil gubernur Sumbar untuk dimintai keterangan,
“kami mengecam tindakan represif yang kami terima dan kami akan mengkonsolidasikan untuk turun kembali, karna kami melihat ada kejanggalan dengan lambannya proses kasus ini, Tutup Fikri
Tanda Tangan Gubernur Sumbar Dicatut Dalam Proposal Sumbangan
Tanda tangan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah, diduga dicatut dalam proposal sumbangan pembuatan buku. Dikutip dari sumbar.inews.id Dalam kasus ini pihak kepolisian sudah memeriksa 10 orang saksi.
“Kami sudah memeriksa 10 orang untuk dimitai keterangan terkait kasus tanda tangan yang mencatut nama Gubernur Sumbar, mulai dari lima orang yang meminta pungutan, pihak Bappeda hingga Sekretaris Daerah Sumatera Barat, kata Kasat Reskrim Padang, Kompol Rico Fernanda, di Kota Padang Sumatera Barat 24/08/21.
Menurutnya Sekda mengaku tidak mengetahui tentang proposal yang mencatut tanda tangan Gubernur tersebut. Hal yang sama juga disampaikan pihak Bappeda, dia mengakui surat itu keluar dari Bappeda tetapi tidak mengetahui ada tanda tangan Gubernur.
Kesimpulannya mereka mengetahui tentang surat yang dijadikan untuk meminta sumbangan, namun tidak mengetahui mengenai tanda tangan Gubernur untuk meminta sumbangan tersebut di dalamnya”, ujarnya.
Selain dua orang dinas Provinsi, Polisi juga meminta keterangan lima orang yang meminta sumbangan, dan mereka berstatus sebagai saksi.(*)