Sumbartime-Warga Kota Solok dalam beberapa hari belakangan ini resah akibat maraknya judi berkedok pasar malam yang terus beroperasi di daerah mereka tanpa adanya teguran dari pihak pihak terkait. Kurang lebih selama 4 bulan kegiatan judi berkedok pasar malam berlangsung tiap malam di sejumlah beberapa lokasi di kawasan Kota beras tersebut.
Bahkan salah satu nitizen yang berasal dari daerah setempat bernama Braam Pratama, di dalam akun facebooknya memosting apa yang telah menjadi keresahan dirinya serta warga lain terkait maraknya judi yang berkedok hiburan rakyat tersebut.
Dirinya sangat menyesali akan sikap pihak pihak terkait yang belum melakukan tindakan terhadap judi terselubung yang selama beberapa bulan bebas beroperasi di daerah serambi Madinah itu.
Menurut nitizen itu lagi, Pemko berani dan tegas menutup paksa Kafe, tapi membiarkan judi terselubung marak, ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Fatmawati, seorang ibu rumah yang tinggal berdekatan dengan arena judi berkedok pasar malam tersebut. Kepada awak media dia tumpahkan keresahan serta kegaluan hatinya, terkait marak dan bebasnya judi terselubung yang tidak tersentuh oleh aparat terkait.
Menurut dirinya yang menyaksikan langsung ke arena lokasi judi terselubung tersebut, para calon member membeli sebuah tiket dengan harga yang telah ditentukan oleh apara bandar. Selanjutnya, tiket tiket yang dibeli tersebut di undi dengan cara di letakan pada kotak kotak nomor yang telah disediakan, selanjutnya sebuah bola gelinding akan berjalan sampai masuk ke dalam kotak perhentian bola yang sudah memiliki nomor angka.
Jika tiket para member yang di pasang terletak di nomor yang sesuai dengan nomor bola gelinding berhenti, maka para member akan mendapatkan hadiah berupa sebungkus rokok. Dan rokok tersebut bisa di uangkan atau ditukar kembali dengan sejumlah nominal uang kepada bandar tersebut kembali, papar Fatmawati.
Lalu apa bedanya permainan itu dengan judi togel yang beberapa tahun lalu sempat marak di Kota Solok ini, ujarnya bertanya kepada awak media. (Gia)