SUMBARTIME.COM-Malu dengan aksi koboi salah seorang anak buahnya, Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan meminta maaf kepada masyarakat, dan berjanji akan menegakan disiplin dan hukuman terhadap seorang oknum anggota Polantas yang dinilai telah bertindak arogan.
Hal itu dikatakan oleh AKBP Dony, kepada awak media, Sabtu (8/09) sore terkait tindakan arogan seorang oknum Polantas Polres Solok Kota Brigadir AP terhadap sopir bus Jasa Malindo bernama Marzul Vera, jurusan Kabupaten Solok- Padang.
Menurut Kapolres yang juga didampingi Waka Polres Kompol Sumintak, tindakan arogan oknum anggotanya dinilai tidak pantas di lakukan oleh polisi sebagai pengayom masyarakat. Dia menilai apa yang dilakukan oleh anggotanya terhadap seorang sopir bus adalah perbuatan amoral dan pantas dijatuhi sanksi yang setimpal, paparnya.
AKBP Dony juga mengungkapkan, meskipun antara sang oknum dan sopir bus tersebut sudah sepakat berdamai tanpa adanya tekanan dari siapapun, namun sebagai komandan dia tetap akan menegakan aturan disiplin yang berlaku di tubuh Polri. Siapapun yang melanggar hukum maupun norma di masyarakat, wajib diberikan sanksi, paparnya tegas.
Sementara itu, seperti diketahui, sempat beredar dan viral di medsos seorang oknum polantas yang kemudian diketahui bertugas di Polres Solok Kota, Brigadir AP terlihat bertindak arogan kepada sopir bus Jasa Malindo bernama Marzul Vera, warga Nagari Cupak Talang, Kabupaten Solok.
Dalam rekaman video tersebut, sang oknum terlihat mendorong dan menendang sopir. Aksi main koboi tersebut direkam oleh warga dan diunggah ke sosmed sehingga menjadi viral.
Dari informasi yang berhasil dirangkum, kejadian itu terjadi pada Sabtu 8 September 2018 di Simpang By Pass, Slayo, Kabupaten Solok, sekira pukul 10.00 WIB. Bermula saat oknum Brigadir AP menitipkan barang untuk diantar ke Samsat Arosuka kepada Marzul Vera. Namun sopir tersebut menolaknya dengan alasan kendaraanya tidak melewati jalur ke Samsat Arosuka.
Sejurus kemudian brigadir AP mencari kendaraan lain yang bisa ,mengantarkan barangnya itu. Setelah berhasil mendapatkan alternatif lain, kemudian sang oknum kembali lagi ke tempat sopir bus Jasa Malindo tersebut mangkal. Dan dengan arogan dan emosi sang oknum itu melakukan tindakan kasar kepada sopir. (tim)