Sumbartime.com-Menelusuri jejak sejarah bangsa bukan untuk memupuk dendam tapi untuk meningkatkan kewaspadaan bahwa ada peristiwa yang tidak boleh terulang lagi. Karena itu, setiap langkah dan usaha sekecil apapun yang bertujuan membangkitkan ideologi atau menghidupkan kembali gerakan yang pernah menorehkan luka mendalam pada tubuh bangsa dan umat, harus kita lawan, Allahu Akbar.
Ribuan warga Payakumbuh padati halaman Balaikota Payakumbuh tempat dilaksanakannya nobar film G-30 S / PKI. Trending topiknya film ini tidak lain dan tidak bukan hanya untuk mengenalkan sejarah kepada generasi muda. Bahwa selain dari penjajahan kolonial Belanda dan Jepang, berbagai pemberontakan dan pengalaman pahit pernah melanda dan merongrong NKRI.
Nobar film G-30 S / PKI yang digelar malam ini (30/09) oleh Pemko Payakumbuh bekerjasama dengan Kodim 0306/Limapuluh kota, Polres, Kementerian Agama, MMC, GNPF-MUI, Pemuda Pancasila, PPM dan berbagai ormas islam yang ada di Payakumbuh. Sekitar 17 tenda dan fasilitas pendukung sudah disiapkan panitia secara matang.
Dalam orasinya, Ketua DPRD, YB. Dt. Parmato Alam menyampaikan apresiasi atas ditayangkannya kembali film ini, dibawah koordinasi Dandim, Kapolres, Pemko, kankemenag dan ormas islam lainnya.
“Harga mati komunis tidak ada lagi di Indonesia. Hal ini tertuang dalam TAP MPR Nomor 25 tahun 1966. Dan generasi muda serta masyarakat mesti pahami itu,” YB.Dt. Parmato Alam orasikan.
Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz yang juga hadir menyampaikan salam maaf dari Walikota Payakumbuh dan untuk seterusnya menyampaikan harapan kepada warga kota.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tau dengan sejarah, untuk itu jangan lupakan sejarah bangsa Indonesia. Banyak nyawa pahlawan yang melayang, mengorbankan segalanya demi kemerdekaan yang kita nikmati sekarang ini. Sepantasnyalah kita bersyukur, dengan cara memaksimalkan diri untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan, persatuan dan kesatuan. saling bahu-membahu. Sekarang, Indonesia masih menghadapi berbagai rongrongan, baik dari dalam dan dari luar. Salah satunya adalah ancaman narkoba dan kemajuan teknologi. Dan hanya agamalah yang bisa menangkal semua itu. Mari kita kuatkan persatuan bersama ulama yang selalu mengajak dan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat kemerdekaan,” Erwin Yunaz sampaikan.
Dari pantauan kami, tidak hanya di Halaman Balaikota, diberbagai tempat juga tampak terlihat masyarakat melaksanakan nobar, seperti di MAN 2 Payakumbuh, Sekretariat PAN Payakumbuh, di Lapangan Tigo Selo, lapangan Padang Kaduduak, lapangan futsal serta di warung-warung kopi. Juga di beberapa SD di Payakumbuh, para guru giat mendampingi siswa sambil memberikan pembelajaran.(ul)