Sumbartime-Komunis pernah mencoba berkuasa di Indonesia sekitar 52 tahun silam. Puncaknya, 30 September 1965, Partai Komunis Indonesia (PKI) mencatatkan sejarah kelam bagi Indonesia. Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI diculik, disiksa, dan dibunuh oleh simpatisan PKI.
Peristiwa ini merupakan fakta bahwa PKI berupaya melakukan kudeta terhadap pemerintah yang sah. Dan berkeinginan mengganti ideologi negara dari Pancasila menjadi ideologi komunis. Beruntung, upaya itu digagalkan dan Pancasila menunjukkan kesaktiannya.
“Memahami sepak terjang politik PKI pada masa lalu, dibutuhkan tingkat kepekaan terhadap ancaman komunis gaya baru (KGB) pada masa sekarang,” kata Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Imam Bonjol, Padang, Minggu (1/10).
Walikota mengatakan, kejadian masa lalu tidak boleh terulang kembali. Karena, pada masa silam itu, PKI tidak sekali saja melakukan pemberontakan.
“Ini artinya PKI selalu berupaya menjadikan Indonesia sebagai negara komunis,” ungkapnya.
Dikatakan Mahyeldi, pengulangan sejarah bisa saja terjadi di masa sekarang. Jika tidak ditangkal dan dicegah sedini mungkin, PKI bisa kembali ‘hidup’ di tengah masyarakat. Apalagi, menurut Mahyeldi, di era sekarang ini isu global demokratisasi dan penegakan HAM dijadikan senjata ampuh oleh kelompok kepentingan terhadap negara melalui penyesatan informasi dan pengalihan isu.
“Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para tokoh agama, pendidik, budayawan, pelaku seni, pelaku media, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pancasila,” ajaknya.
Walikota menyebut, pemahaman dan pengamalan Pancasila harus terus ditingkatkan. Pancasila adalah pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang beraneka ragam, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga pulau Rote.
“Melalui peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang kita peringati setiap tahun haruslah kita jadikan sebagai upaya melestarikan, mengamalkan, mengembangkan, dan mempromosikan Pancasila sebagai sumber nilai yang telah teruji dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” beber Walikota.(yendra)