Sumbartime – Sekolah Tinggi Teknologi Payakumbuh, Program Studi Teknik Sipil Laksanakan Kuliah Umum yang mengangkat tema “Revolusi Sebatang Bambu di Indonesia”, Jumat, (1/12)
Acara ini dihadiri oleh Ketua STT Payakumbuh DR. Astuti Masdar, ST, MT, Pembantu Ketua 1, Ketua Prodi Teknik Sipil dan Dosen Teknik Sipil dan tak ketinggalan narasumber dari Akademi Bambu Nusantara (ABN) Mukhodas Syuhada,ST,MT,IAI (Banten) yang merupakan salah seorang peninjau Payakumbuh Botuang Festival (PBF) 2017.
Ketua STT Payakumbuh DR Astuti Masdar, ST, MT dalam kuliah umum ini menyampaikan salah satu Kurikulum Teknik Sipil STT Payakumbuh adalah Struktur Bambu, “materi kuliah umum ini dimulai dari Hulu sampai Hilir, mulai dari pengenalan sifat bahan, fisik dan mekanik hingga metode mengawetkan sampai mengaplikasikan menjadi bahan siap jadi selain bahan untuk konstruksi dan jadi bahan kerajinan seperti Furniture, sepatu, sepeda dll, “ungkap DR Astuti Masdar.
Narasumber dari Akademi Bambu Nusantara (ABN) Mukhodas Syuhada,ST,MT,IAI dalam kuliah umum nya menyampaikan ia mempunyai ide yang diberi nama Ide GilaKu, tentang bambu yang berjudul. “Revolusi Sebatang Bambu, Aku Melihat Dunia” dengan menanam bambu dapat mewariskan mata air, bukan air mata, awalilah dengan menanam bambu, Bermanfaat untuk kesejahteraan, melestarikan alam, mencegah longsor dengan akarnya yang mengikat tanah, “ucap Mukhodas.
Mukhodas Syuhada,ST,MT,IAI juga mengatakan tidak perlu ke luar negeri seperti di Jepang untuk menikmati hutan bambu, Korea dan China, cukup menanam bambu cendani karena ini merupakan bambu monopodial dan tumbuhnya tidak berumpun seperti bambu Nusantara dan akan menghasilkan sumber oksigen, “kata Mukhodas.
Bambu merupakan salah satu tumbuhan yang primadona, Bambu sebagai mata air kehidupan, maka, awali dengan menanam bambu karena bambu bermanfaat untuk kesejahteraan, melestarikan alam, mencegah longsor dan menjadi sumber oksigen menyerap CO2 terbanyak serta bambu mempunyai sejarah dalam perjuangan dan kebudayaan kita. “terang Mukhodas.
Kuliah Umum ini diikuti oleh mahasiswa STT Payakumbuh Prodi Teknik Sipil sebanyak 71 orang mahasiswa, di Aula objek Wisata Ngalau Sampik Payakumbuh Selatan.