Payakumbuh – Komisi C DPRD Kota Payakumbuh melakukan kunjungan langsung ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) pada Senin (10/02/2025) untuk mengevaluasi efektivitas pengelolaan limbah serta mencari solusi atas berbagai kendala yang dihadapi.
Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua Komisi C, Fitrayanto, didampingi Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Wirman Putra. Rombongan juga diikuti oleh Wakil Ketua Komisi C, Febriadi, serta anggota H. Dahler, Mesrawati, dan Mardion Fernandes. Sekretaris DPRD beserta jajaran turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Soroti Kapasitas IPLT yang Belum Optimal
Dalam peninjauan tersebut, Komisi C menyoroti kapasitas IPLT yang dinilai masih belum optimal dalam melayani kebutuhan masyarakat. Ketua Komisi C, Fitrayanto, menekankan pentingnya pengembangan sistem pengolahan limbah agar lebih efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi peningkatan volume limbah domestik.
“IPLT ini sudah cukup bagus, tetapi masih perlu pengembangan lebih lanjut, baik dari segi fasilitas maupun teknologi. Dengan sistem yang lebih modern dan kapasitas yang ditingkatkan, tentu manfaatnya akan lebih besar bagi masyarakat,” ujar Fitrayanto.
Wakil Ketua Komisi C, Febriadi, juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengupayakan tambahan anggaran guna mendukung modernisasi IPLT agar pelayanan semakin optimal.
“Kami akan berusaha mendorong agar sistem pengolahan limbah ini bisa lebih modern dan efisien. Jika anggaran memadai, tentu layanan kepada masyarakat akan semakin optimal,” ujarnya.
Pemanfaatan Hasil Pengolahan Limbah
Selain membahas peningkatan kapasitas IPLT, Komisi C juga mengulas aspek lingkungan dan pemanfaatan hasil pengolahan limbah. Sejumlah daerah seperti Depok dan Bogor dinilai memiliki sistem IPLT yang lebih maju, sementara Payakumbuh masih mengadopsi metode dari Lamongan dalam pemanfaatan pupuk hasil olahan limbah.
Namun, karena perbedaan pola konsumsi, pupuk dari hasil pengolahan ini masih direkomendasikan untuk tanaman hias dan belum digunakan untuk tanaman pangan.
Anggota Komisi C, Dahler, menekankan perlunya inovasi dalam pengelolaan IPLT agar manfaatnya lebih luas bagi masyarakat.
“Kami ingin melihat IPLT ini berkembang menjadi sistem yang lebih modern dan berdaya guna bagi masyarakat. Tidak hanya dalam hal sanitasi, tetapi juga dalam pemanfaatan limbah yang lebih maksimal,” katanya.
Upaya Peningkatan Kapasitas IPLT
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Payakumbuh, Marta Minanda, menjelaskan bahwa sistem septik tank dengan pipa yang telah ada sejak 1997 belum berfungsi secara optimal.
Usulan pengembangan IPLT sebenarnya telah diajukan sejak 2017, namun masih menghadapi kendala, terutama terkait anggaran.
“Kapasitas yang ada saat ini sudah tidak mencukupi untuk melayani kebutuhan sedot tinja masyarakat. Tahun ini, kami mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan kapasitas dari 15 meter kubik menjadi 30 meter kubik agar layanan dapat berjalan lebih optimal,” pungkasnya. (*)