Sumbartime-Diduga dalam pengaruh narkoba dan berhalusinasi, seorang pemakai narkoba jenis sabu, ekstasi dan daun ganja berinisial AK (35) mengamuk di kantor BBN, Propinsi Riau, di Jalan Pepaya, Kota Pekanbaru, Minggu (15/10), sekira pukul 13.00 WIB.
AK, warga yang baru satu minggu tersebut tinggal di Kota Pekanbaru, karena lama di Jakarta itu, terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas yang bersarang di bagian betis kanannya, karena berusaha menyerang petugas BNN.
Menurut Kepala Bidang Pemberantasan (Kabid Berantas) AKBP Haldun, pelaku yang diduga dalam pengaruh narkoba itu, datang bersama adiknya, F, dengan menggunakan mobil Avanza warna hitam, pada Minggu (15/10) siang sekira pukul 12.45 WIB ke Kantor BNN Propinsi Riau.
Sesampai di dalam kantor BNN, kepada sekurity dia menanyakan keberadaan petinggi BNN, Riau. Namun karena hari itu hari libur, pihak petugas menyarankan agar pelaku kembali datang pada hari Senin keesokan harinya.
Namun bukannya malah pulang, pelaku yang diduga dalam pengaruh narkoba itu, malah memotret ruangan BNN. Saat ditanya oleh pihak petugas, maksud dan tujuannya memotret ruangan BNN, pelaku malah marah.
Dirinya sempat memukul meja serta menendang kaca pintu. Saat petugas berusaha mencegah perbuatan pelaku, yang bersangkutan makin mengamuk, mengejar anggota BNN bermaksud hendaknya menyerangnya.
Bahkan saat salah satu petugas BNN lainnya hendak mengamankan pelaku, pelaku semakin brutal, berusaha mengejar anggota untuk diserangnya. Salah satu petugas sempat melakukan tembakan peringatan tiga kali ke udara, namun pelaku bukannya surut malah semakin menjadi.
Karena diangap telah membahayakan keselamatan petugas, salah satu anggota BNN terpaksa menembak bagian betis pelaku untuk melumpuhkannya. Benar saja, saat dihadiahi timah panas, pelaku langsung tersungkur, mengerang kesakitan. Selanjutnya petugas BNN bersama adik pelaku langsung melarikan pelaku ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan.
Dari hasil penyelidikan terhadap pelaku, Senin (16/10) siang, dipastikan pelaku, mengamuk karena dalam pengaruh narkoba dan sedang berhalusinasi. Terbukti pada pemeriksaan tes urine yang dilakukan, positif mengandung sabu, ekstasi dan daun ganja.
Sementara dari keterangan adik pelaku, F, pelaku sering hilang kendali karena pengaruh narkoba. Pelaku merupakan pecandu narkoba, dan bukan pengedar. Saat melakukan aksi coboynya di kantor BNN, pelaku masih dalam tahap rehabilitasi.
Namun walaupun demikian, petugas masih menyelidiki dari mana pelaku mendapatkan barang haram tersebut, papar AKBP Haldun. (kr)