SUMBARTIME.COM-Dikabarkan hari ini Kamis (29/11) tim imigrasi, bersama Kesbangpol Kabupaten Limapuluh Kota yang di back up TNI/Polri, turun meninjau langsung suasa pertambangan ilegal mangani kawasan pua data, Koto Tinggi, terkait masih adanya dugaan Warga Negara China (WNA)melakukan kegiatan di lokasi.
Namun saat awak media mencoba menghubungi salah satu anggota tim yang turun ke lokasi, kami belum mendapatkan sambungan komunikasi dan diduga karena adanya gangguan kendala sinyal jaringan telepon seluler.
Sementara, pada Rabu (28/11) kemaren awak redaksi mendapatkan informasi dari seorang warga setempat yang pernah bekerja di kawasan tambang mangani beberapa waktu lalu dan menceritakan kisah sejumlah WNA asal China beraktifitas selama kurang lebih 17 hari di dalam hutan rimba Maangani yang berstatus Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW) tersebut.
Menurut sumber informasi yang namanya mewanti wanti agar jangan ditulis tersebut mengatakan, jika kegiatan sejumlah WNA asal di China tersebut, bukanlah melakukan riset seperti yang diberitakan oleh media massa, ujarnya.
Namun tutur sang informan ini, 17 hari kegiatan warga asing tersebut di hutan mangani adalah memasang dan merakit mesin dompleng untuk menambang emas, ungkapnya lagi. Saat terdengar kabar jika masyarakat heboh atas pemberitaan beberapa media, sejumlah WNA itu ditarik oleh mister X yang berinisial J, untuk kembali ke gudang Pinang di kawasan Kota Payakumbuh.
Dikatakan oleh sang informan tadi, adapun pembuatan alat mesin dompleng itu diduga dibuat di sebuah gudang pinang. Setelah mesin dompleng itu selesai dibuat, selanjutnya dibawa ke kawasan Pua Data, Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, bersama 6 orang WNA asal China.
Sesampai di Pua Data, 6 warga asing bersama dan seorang guide yang membawa peralatan mesin dompleng tersebut, menyewa sejumlah ojek untuk sampai dan tiba di lokasi Mangani, tambahnya lagi mengatakan.
Adapun terkait mister x yang berinisial J itu menurut sang informan, diduga merupakan seorang kaki tangan warga China yang biasa di panggil Mr Yang.” J” bertugas untuk memasok para pekerja asing asal China untuk masuk wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, tutur sang informan mengahiri pembicaraan.
Terpisah, terkait benar atau tidaknya informasi dan cerita dari sang iforman, awak media menghubungi Pj Walinagari Koto Tinggi, Sofni, yang sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Gunuang Omeh.
Menurutnya, terkait cerita sang informan tersebut, dia belum bisa memberikan komentar dengan alasan belum mengetahui secara pasti apa saja kegiatan para WNA asal China itu beraktifitas selama 17 hari di dalam hutan Mangani. Namun dia berjanji pihaknya bersama aparat lainnya akan melakukan investigasi ke dalam hutan mangani dalam waktu dekat ini. (aa)