Sumbartime-Aksi demo yang dilakukan menentang pembangunan Geothermal di Solok, yang dilakukan oleh ribuan warga masyarakat salingka Gunung Talang, berujung ricuh, Senin (2/10), pagi menjelang siang di komplek Kantor Bupati Solok.
Demo yang mulanya berlangsung tertib dan aman, tiba tiba berubah menjadi ricuh saat perwakilan massa baru saja selesai menyampaikan tuntutannya kepada Bupati Solok.
Ribuan warga memaksa untuk masuk ke dalam pintu gerbang utama Komplek Perkantoran Bupati Arosoka, namun pihak aparat yang mengawal aksi demo tersebut mencoba menghalangi serbuan massa.
Akibatnya massa menjadi anarkis, terjadi aksi saling dorong dengan petugas dan terlihatada sekelompok massa melemparkan batu ke arah petugas sehingga bentrok tak bisa dielakan, beberapa saat.
Dilaporkan Kapolres Arosoka, AKBP Reh Ngenana sempat terkena lemparan batu saat bersama anggota yang dibantu oleh TNI dan Satpol PP untuk menenangkan massa yang mulai emosi dan panas.
Beruntung aksi ricuh tersebut tidak terjadi lama, beberapa saat kemudian aparat berhasil mengendalikan massa sehingga, emosi massa mulai mereda dan berlahan kondisi mulai tenang kembali.
Dari informasi yang didapat dari sekelompok warga yang ikut aksi demo itu, menyebutkan, bahwa aksi yang mereka lakukan terkait dengan pembangunan proyek panas bumi (Geothermal) yang dinilai telah merugikan mereka.
Untuk itu mereka menentang proyek pembangunan Geothermal tersebut, ujar mereka ke awak media. Mereka tidak ingin ekosistem di Gunung Talak rusak akibat pembangunan yang terkesan dipaksakan tersebut, tutur pendemo lainnya mengatakan. (Gia)