Sumbartime-Terkait kisruh polemik pembangunan toilet representatif di halaman sampng SMP 1 Payakumbuh yang ditentang oleh Ketua Komite dan beberapa alumni sekolah tersebut, para pelaku wisata Kuliner di Kota Payakumbuh angkat bicara.
Menurut Tito Idrus, Ceo pemilik Tara pool Kafe, Payakumbuh butuh pembangunan toilet super bersih sebagai penunjang wisata kuliner malam. Di jelaskannya, Saat ini walaupun belum secara resmi Kota Payakumbuh Taglinenya sebagai Kota Wisata Budaya dan Kuliner, tentu kehadiran sebuah toilet bersih dan representatif sebagai penunjang fasilitas kenyamanan, sangat dibutuhkan, terutama di lokasi Kuliner malam, ujarnya.
Di era zaman modern ini, sebuah kota yang menjual jasa terutama pariwisata, tentulah harus mempunyai fasilitas vital (toilet) yang bersih, wangi dan nyaman, sehingga para tamu yang datang ke Payakumbuh diharapkan bisa betah dan tidak lagi mengeluh soal minimnya fasilitas buang hajat di kota yang terkenal dengan kuliner malamnya tersebut, papar Tito.
Jadi bagaimana mungkin kita teriak Kota Payakumbuh sebagai tujuan wisata kuliner malam, namun minim dengan fasilitas toilet terutama areal bersih dan nyaman, tandasnya lagi mengatakan.
Hal senada juga diungkapkan oleh H. Nusirrwan pemilik kedai Martabak mesir H. Wan di pusat jajanan kuliner malam Payakumbuh. Menurutnya, sering ia mendapat keluhan dari para pengunjung warung martabaknya, jika saat kebelet buang air, susah mencari toilet, apalagi yang bersih dan nyaman, tuturnya.
Rata rata, menurut H. Nusirwan, para pengunjung yang datang di luar kota sering mengeluh, jika kuliner malam di Kota Payakumbuh minim, apalagi diatas pukul 22.00 WIB. Mereka mengakui jika kuliner Kota Payakumbuh terkenal akan kelezatannya, namun mereka juga meneluh jika untuk buang hajat, amat susah dan terpaksa harus ditahan sampai menemukan lokasi buang air.
Untuk itu dirinya berharap, agar pembangunan Toilet yang sedang berlanjut tidak perlu dihentikan, soal pro dan kontra itu hal biasa, namun jika kebutuhan fasilitas toilet itu sangat vital, kenapa harus dihentikan, ucapnya.
Menariknya, salah satu alumni SMP 1 Payakumbuh, yang namanya enggan ditulis, dan aktif sebagai pedagang di Pusat Pertokoan Payakumbuh, mengaku kecewa dengan adanya penentangan yang mengatasnamakan alumi, paparnya.
Menurutnya, fasilitas toilet sangat dibutuhkan, terutama pada malam hari di kawasan jajanan kuliner malam. Minimal ujarnya dengan kehadiran fasilitas toilet yang kini sedang dibangun tersebut, Pusat pertokoan Pasar Payakumbuh, terbebas dari bau pesing di pagi hari, sehingga kami tidak mengeluh serta mengumpat lagi saat akan membuka toko, tandasnya.
Sementara itu, salah satu penggiat media sosial Rifki Morel, berharap agar Walikota Payakumbuh tidak menghentikan pembangunan toilet representatif tersebut. Dia meminta agar Walikota tidak hanya mendengar suara suara yang menentang terkait pembangunan Toliet yang berada di kawasan samping SMP 1 Payakumbuh. Namun Rifki Morel juga mengingatkan Kepala daerah dengan suara suara para pelaku wisata kuliner dan pedagang untuk tetap meneruskan pembangunan tersebut.
Sebelumnya, dengan adanya penolakan dan penentangan dari beberapa orang yang mengaku mengatasnamakan komite serta alumni, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, melalui tulisannya, menghentikan pembangunan Toilet tersebut. (aa)