BUKITTINGGI – Pendidikan memiliki peran krusial dalam menjaga kelangsungan pembangunan bangsa, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.
Hal ini ditegaskan oleh Walikota Bukittinggi, Erman Safar, saat menyerahkan bantuan insentif kepada guru non PNS tahun 2024. Acara penyerahan ini dilakukan secara simbolis di Balairung rumah dinas pada Jumat (13/9/2024).
Bantuan insentif tersebut disalurkan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bentuk komitmen Pemko dalam mendukung kesejahteraan para guru non PNS.
“Bantuan ini adalah wujud kepedulian dan komitmen Pemerintah Kota Bukittinggi untuk membantu meningkatkan penghasilan guru non PNS. Kami berharap bantuan ini dapat mendorong semangat para pendidik dalam memajukan dunia pendidikan di Bukittinggi,” ujar Erman Safar.
Pemerintah Kota juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru non PNS dengan mengalokasikan anggaran tambahan. Pada anggaran perubahan 2024, Pemko telah menyiapkan dana untuk pembayaran BPJS Ketenagakerjaan selama dua bulan, mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Selain itu, usulan anggaran untuk pembayaran BPJS Ketenagakerjaan selama setahun penuh telah diajukan untuk 2025.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Herriman, menambahkan bahwa insentif yang diberikan kali ini merupakan honor triwulan III tahun 2024, dengan nilai Rp 600.000 per bulan untuk setiap guru non PNS.
“Bantuan insentif diberikan kepada 1.030 guru non PNS di Kota Bukittinggi, yang mencakup jenjang pendidikan PAUD, SD, dan SMP. Pada kesempatan ini, insentif untuk bulan Juni hingga Agustus 2024 sebesar Rp 1.800.000 per guru telah disalurkan ke rekening masing-masing,” jelas Herriman.
Melalui bantuan ini, diharapkan kesejahteraan guru non PNS di Bukittinggi terus meningkat, sekaligus memberikan motivasi bagi para pendidik untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kota tersebut. (Aa)