SUMBARTIME.COM-” Pemerintah Kota Solok Bekerja Setengah Hati “, itulah ucapan yang disampaikan oleh ketua Fraksi Restorasi Nurani Indonesia (F-RNI) DPRD kota Solok, Yoserizal,SH, saat membacakan pandangan fraksi tersebut terhadap nota LKPJ walikota Solok tahun 2017 , dalam sidang paripurna DPRD kota Solok, Selasa 3 April 2018, di ruang sidang instansi tersebut.
Yoserizal yang juga merupakan ketua partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu mengatakan, setelah membaca buku laporan keterangan pertanggung jawaban walikota Solok yang sebelumnya telah diserahkan lansung oleh walikota Solok Zul Elfian,SH,Msi, Fraksinya berkesimpulan bahwa selama 2017, secara umum ia memandang kinerja dari OPD beserta perangkatnya hanya setengah hati dan tidak menggambarkan sebuah keseriusan.
Dan yang lebih memiriskan lagi, Politisi Partai Nasdem itupun memandang bahwa OPD yang ada dilingkungan pemerintahan kota Solok, dalam menjalankan tugas dan programnya dihantui oleh rasa ketakutan, dan malahan mereka dan termasuk asisten yang ada lebih mendengarkan kekuatan politik dari pada perintah atasannya sendiri.
” Mereka lebih Manut terhadap kekuatan politik dari pada menjalankan perintah atasannya sendiri ”
Sementara itu dikatakannya, walikota Solok telah sering meyampaikan himbauan agar OPD dan perangkatnya untuk bekerja dengan serius dan tepat waktu, papar Yoserizal, SH.
Lebih jauh ketua DPC Partai Nasdem Kota Solok itu mengatakan, pandangan yang telah disampaikannya itu, bukanlah tidak beralasan, hal tersebut dibuktikan oleh banyaknya program yang tidak tuntas dan tidak bisa dimanfaatkan sampai sekarang oleh masyarakat daerah setempat, salah satu contohnya adalah pembangunan HIPA di kawasan Gurun Bagan kota Solok.
Dan selain itu contoh lain yang dapat dilihat adalah berdasarkan realisasi anggaran capaian terhadap kinerja dan indikator sebagaimana tertuang dalam nota LKPJ walikota Solok, setelah dicermati, didapati tidak semua target kinerja dan indikator yang dilaporkan di nota tersebut, hanya sebatas aspek pengukuran output dari program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh OPD terkait, dan aspek kinerja yang bersifat Outcame, manfaat (benefit) dan inpact terhadap masyarakat masih belum tertuang dalam nota LKPJ tahun 2017.
” Presentase Indikator dari 9 prioritas pembangunan kota Solok RPJMD tahun 2016 – 2021 juga visi dan misi walikota Solok jauh dari harapan masyarakat daerah setempat ”
Program anggaran kegiatan jalan lingkar Koto Panjang pasar raya kota Solok, yang telah dianggarkan ratusan juta rupiah, namun pelaksanaannya tidak berjalan sesuai dengan perencanaannya, dan program terhenti ditengah jalan, berdasarkan dari pada itu, Pemko Solok harus menjelaskan kemanakah sisa anggaran tersebut dialihkan, ”
Dan selain itu dikatakannya, pemko Solok belum mampu untuk memenuhi keinginan masyarakat untuk menutup KF atau tempat hiburan malam yang tidak sesuai dengan Perda yang telah dilahirkan oleh Pemko Solok sendiri, dan ini juga salah satu bukti bahwa pemerintah kota Solok bekerja setengah hati, ungkap Yoserizal,SH. (Gia)