Sumbartime-Tak terasa sudah, tepat 30 September 2017 ini sudah 8 tahun ia berlalu. Dimana gempa dahsyat berkekuatan 7,9 skala ritcher itu mengguncang Kota Padang. Tak hanya memporakporandakan insfrastruktur, bencana ini juga merenggut korban jiwa 1.117 orang disertai korban luka berat dan luka ringan lainnya.
Untuk mengenang kembali peristiwa kelam pada 30 Setember 2009 itu, Pemko Padang kembali menggelar peringatannya di Tugu Gempa, Taman Melati, Sabtu (30/09) sore.
Kegiatan ini dipimpin Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo. Tampak hadir Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra, Ketua TP PKK Harneli Bahar, Ketua GOW Rosmawati serta para pimpinan OPD dan ASN di lingkup Pemko Padang sekaligus para keluarga korban gempa.
Walikota menyampaikan, melalui peringatan gempa 30 September 2009 ini diharapkan seluruh masyarakat Kota Padang, agar kembali mengenang dan mengambil hikmah, terutama sekali memupuk kesiapsiagaan bencana untuk masa-masa yang akan datang..
“Karena yang terpenting sekali adalah, bagaimana kesiapsiagaan kita semua untuk menghadapi segenap potensi bencana yang akan terjadi,” imbaunya.
Seperti diketahui, berkaca dari gempa 30 September 2009 silam, Pemerintah Kota Padang melalui BPBD dan OPD terkait lainnya fokus dengan mengimplementasikan paradigma preventif sebagai langkah mitigasi bencana.
Hal itu terlihat dari serangkaian upaya dalam mengurangi risiko bencana. Baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi setiap ancaman bencana. Terlebih, Pemko pun juga tengah menjalin kerja sama dengan beberapa negara seperti New Zealand, China dan Jepang yang dinilai bagus dalam mitigasi bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Edi Hasymi menambahkan, adapun upaya yang dilakukan dalam mitigasi bencana di Padang diantaranya, kegiatan ‘tsunami safe zone’ dengan memberikan edukasi bagi masyarakat tentang posisi daerah aman dan daerah bahaya tsunami.
Selanjutnya memperkuat perizinan gedung/bangunan baru agar memenuhi syarat aman gempa, melakukan sosialisasi penanggulangan bencana di daerah bahaya tsunami secara ‘door to door’ bagi masyarakat, pendirian Sekolah Cerdas Bencana, pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi serta pendidikan dan pelatihan bagi para relawan kebencanaan.
“Untuk memperjelas konsep penguatan mitigasi kebencanaan ini, kita telah menyusun program yang disebut ‘Padang Kota Cerdas Bencana’. Program ini ditujukan, untuk mewujudkan seluruh masyarakat menjadi orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana,” jelasnya.
Sementara dalam Program Cerdas Bencana Kota Padang ini terangnya lagi, meliputi Keluarga Cerdas Bencana, Kelurahan Cerdas Bencana, Sekolah Cerdas Bencana, Hotel Cerdas Bencana, Rumah Sakit Cerdas Bencana, Masjid Cerdas Bencana, Mall Cerdas Bencana, Tempat Les Cerdas Bencana, Kampus Cerdas Bencana, Pasar Cerdas Bencana dan BUMN Cerdas Bencana.
“Kesemuanya ini intinya adalah, bagaimana meningkatkan kapasitas semua masyarakat tanpa terkecuali dalam menghadapi setiap bencana. Sehingga, upaya preventif ini semakin menyeluruh dan membudaya bagi seluruh masyarakat,” tukasnya.
Dalam kegiatan ini Walikota Padang pun secara resmi mencanangkan tanggal 30 September menjadi “Hari Kesiapsiagaan Bencana Kota Padang”.( yendra)