Sumbartime-Ricuhnya kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sangat disesalkan oleh senior-senior HIPMI. Seperti halnya Ketua Dewan Kehormatan HIPMI Kota Padang, Braditi Moulevey bahkan dirinya menyebut musda yang paling memalukan.
“Musa BPD Hipmi Sumbar XII adalah yang paling memalukan dibandingkan dengan yang sebelumnya. Kita dapat melihatnya sendiri dengan diputuskannya untuk diskors hingga batas waktu yang ditentukan,” ujar Braditi Moulevey kepada awak media online melalui seluler nya.
Pria yang akrab disapa Levey ini tidak menyayangkan keputusan diskorsnya sidang tesebut. Akan tetapi, ia lebih menyesalkan tidak pernah direalisasikan atau diselesaikan permintaan dari perserta musda untuk melakukan verifikasi faktual mengenai berkas sertifikat diklatda yang merupakan salah satu syarat wajib yang harus dimiliki oleh calon ketua umum.
“Ini adalah permasalahan yang serius, polemik adanya dugaan salah satu calon yang diindikasikan memiliki sertifikat diklatda tidak sah seperti ini tidak bisa disepelekan. Jujur saya sangat kecewa dengan tindakan pimpan sidang (SC) yang tidak bisa mengambil keputusan, sehingga menjadi perdebadan yang panjang hingga berakhir pada tengah malam,” terang Levey.
Sementara itu, Mantan Pengurus BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI ) Andre Rosiade juga turut mengomentari persoalan yang terhadi di dalam musda HIPMI Sumbar. Dia mengaku kecewa saat mengadiri musda karena diikuti oleh oknum-oknum yang bukan kader HIPMI masuk ke dalam ruang sidang.
“Ini Musda HIPMI atau apa, saya lihat ada ormas yang masuk dalam musda. Contohnya saudara Dicky Sambara yang bukan anggota HIPMI tapi memakai ID CARD peserta musda . Nah pada saat muda dia salah satu yang saya perhatikan paling gentol dalam melakukan pembelaan terhadap Iqra Chisa,” tegas Andre.
Andre menyampaikan dengan tegas, Musda HIPMI tidak boleh diikuti oleh orang-orang yang bukan anggota HIPMI. Maka dari itu atas kejadian yang sangat memalukan ini, Andre meminta pertanggung jawaban panitia musda dan BPD HIPMI Sumbar untuk bisa bertanggung jawab, atas masuknya peserta ilegal yang dilengkapi dengan id card dan juga berani mengacaukan jalannya persidangan.
“Ini HIPMI organisasi pengusaha muda yang selalu mengedepankan rasa pertemanan dan persaudaraan, bukan organisasi preman yang seenaknya membuat keributan didalam sidang. Kami harap hal ini dapat menjadi perhatian yang serius bagi senior HIPMI Sumbar dan juga BPP HIPMI, kami minta usut tuntas dan tolong dibuka secara terang benderang siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini,” tegas Andre.
“Saya sebagai senior juga ingin mengingatkan saudara Iqra Chisa, anda masih muda baru bergabung di HIPMI, tolong jangan rusak persaudaraan yang ada di HIPMI hanya demi ambisi anda yang ingin menjadi ketua umum HIPMI Sumbar. Anda bawa orang-orang dari luar HIPMI untuk memenangkan anda, kalau anda masih begitu bukan hanya saya nanti yang akan marah, tapi senior-senior dan anggota yang sangat mencintai persaudaraan di HIPMI akan marah kepada anda,”sambung Andre. (Yendra)