Sumbartime-Berbagai macam upaya serta terobosan dilakukan oleh PDAM Kota Payakumbuh untuk meningkatkan serta memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat pelanggan.
Seiring dengan banyaknya permohonan pemasangan jaringan pipa air minum ke para pelanggan baru di seputaran Kota Payakumbuh, tentu saja sedikit banyak mempengaruhi operasional kelancaran pendistribusian air bersih ke rumah rumah warga tersebut.
Bahkan baik PDAM, maupun Pemko sendiri kerap menerima laporan berupa keluhan dari masyarakat, soal tetek bengek permasalahan pendrisbusian air bersih tersebut. Namun tentu saja, hal itu tidak menyrutkan upaya Pemko melalui BUMD PDAM nya untuk terus memberikan layanan prima kepada masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan, Menurut Riza Palefi, Walikota Payakumbuh, menjelaskan dan menawarkan langkah solusi yang inovatif. Sebelumnya lagi menurut Riza, kondisi kurang lancarnya pendistribusian air ke rumah rumah warga, disebabkan oleh kapasitas penyediaan air minum saat dibangun pertama kali hanya untuk kapasitas 10 ribu pelanggan.
Namun seiring pesatnya pertambahan penduduk serta banyaknya dibangun deplover deplover perumahan sehingga saat ini sudah lebih 22 ribu pelanggan. Sementara, Kota Payakumbuh masih mengandalkan sumber air dari Kabupaten Limapuluh Kota, ujarnya.
Untuk itu, upaya yang saat ini coba dilakukan oleh Pemko Payakumbuh adalah dengan memanfaatkan sumber air dari Batang Agam untuk difilter secara teknologi sehingga menjadi air layak minum. Agar upaya itu bisa terealisasi, Pemko telah melakukan penjajakan dengan pusat mengajukan proposal bantuan untuk pelaksanakan kegitan pengolahan air Batang Agam, untuk difilter secara tehnologi menjadi air layak minum.
Dari hasil penjajakan ke pusat tersebut, yakni ke Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Payakumbuh berhasil mendapatkan kepercayaan sehingga mendapatkan bantuan sebesar 23, 2 Milyar, untuk memulia membangun lahan serta alat alat tehnologi modern terkait penyaringan air Batang Agam menjadi layak minum.
Direncanakan, kegiatan tersebut akan berlangsung pada tahun 2018 mendatang, dengan bertahap. Untuk tahap awal, akan dibangun kapasitas 100 liter per detik dan di tahap kedua baru ditambah lagi 100 liter per detik. Jadi target awal kita adalah 200 liter per detik. “Ini cukup lumayan, mengingat sumber air dari Batang Tabik saat ini baru 80 liter per detik, papar Riza lagi.
Diharapkan, setelah lahan penylingan air bersih tersebut terbangun, apa yang menjadi keluhan masyarakat, terkait penyaluran air bersih ke rumah rumah warga, akan bisa teratasi, sambung Herry Iswahyudi menambahkan. (aa)