Surabaya – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Payakumbuh, Ny. Eni Muis Zulmaeta, melakukan kunjungan kerja ke TP-PKK Kota Surabaya pada Rabu (7/5/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola organisasi serta mempelajari inovasi digital dalam pemberdayaan masyarakat yang telah diterapkan di Surabaya.
Kunjungan tersebut berlangsung di sela kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-VII yang diselenggarakan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Rombongan dari Payakumbuh diterima langsung oleh Ketua TP-PKK Kota Surabaya, Ny. Rini Indriyani Eri Cahyadi, di Kantor TP-PKK Surabaya. Fokus utama dalam kunjungan ini adalah meninjau secara langsung penerapan aplikasi SiCantik (Sistem Informasi Capaian Kegiatan PKK), sebuah platform digital hasil kerja sama TP-PKK Surabaya dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya.
Dalam sambutannya, Ny. Rini menyampaikan rasa bahagia dan apresiasi atas kunjungan tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya berbagi pengetahuan dan menjalin kerja sama lintas daerah untuk kemajuan organisasi PKK.
“Kami sangat terbuka menerima kunjungan dari TP-PKK daerah lain. Semoga kunjungan ini bisa menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat. PKK bukan hanya organisasi, tetapi gerakan bersama untuk memberdayakan keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh, Ny. Eni Muis Zulmaeta, menyampaikan kekagumannya atas sambutan hangat dan inovasi yang telah dilakukan oleh TP-PKK Surabaya. Ia mengaku terinspirasi oleh aplikasi SiCantik, yang dinilainya mampu meningkatkan efisiensi pelaporan dan pemantauan kegiatan hingga ke tingkat kelurahan.
“Kami sangat terinspirasi dengan inovasi yang dilakukan TP-PKK Kota Surabaya. Aplikasi SiCantik menjadi bukti bahwa PKK dapat bertransformasi secara digital tanpa meninggalkan nilai-nilai sosial dan budaya. Kami berharap dapat mengadopsi hal serupa di Payakumbuh,” tutur Eni.
Eni juga menambahkan bahwa Kota Payakumbuh sebenarnya telah memiliki aplikasi serupa bernama SiPedati (Sistem Informasi PKK dan Dasawisma Terintegrasi). Namun, implementasi aplikasi tersebut sempat terhenti akibat dinamika pergantian kepala daerah dan proses Pemilu.
“Melalui kunjungan ini, kami ingin melihat langsung dari Surabaya fitur-fitur apa yang bisa kami kembangkan dan adopsi agar SiPedati kembali aktif dengan pembaruan yang relevan,” tambahnya.
Kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, peninjauan langsung operasional aplikasi SiCantik, serta berbagi praktik baik dalam tata kelola kegiatan PKK berbasis data dan teknologi informasi. (*bee