Sumbartime.com-Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal pembelian 5.000 senjata ilegal membuat publik tersentak. Pernyataan yang sebenarnya tidak ditujukan untuk dikonsumsi masyarakat, namun kini terlanjur beredar luas.
Beredarnya secara luas pernyataan sang Panglima tersebut dikarenakan diunggah oleh akun twitter Radio Elshinta untuk pertama kalinya. setelah itu, cuitan Radio Elshinta menjadi viral dan membuat heboh.
Ada sejumlah kalangan yang menilai negatif dari pernyataan Gatot. Kalangan tersebut mengatakan bahwa pernyataan Gatot ini merupakan sikap kontroversial. Akan tetapi.
Namun, sebelum itu ada beberapa sikap Gatot yang juga dinilai kontroversial menurut mereka. Berikut sikap dan langkah Gatot yang dianggap kontroversial:
Aksi 212
Saat aksi 212 yang mendesak Presiden Jokowi untuk memproses kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, bergulir, penampilan Gatot tampak berbeda dengan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla saat menemui para peserta aksi 212. Gatot terlihat mengenakan peci berwarna putih sendiri.
Dalam acara talksow ‘Rosi’ di Kompas TV, Kamis (4/5), Gatot mengaku penggunaan peci putih merupakan lambang komunikasi. Sebab, peci putih menurutnya seakan membuat dirinya berbaur dengan peserta aksi.
Selain itu, masih soal aksi 212, sejumlah pihak mengatakan bahwa pada aksi 212 ada upaya makar. Polisi menangkap beberapa orang terkait kasus dugaan makar tersebut. Namun, Gatot secara lantang mengaku tersinggung. Dia meminta agar aksi umat Islam ini tak dikaitkan dengan makar. Sebab, menurutnya Indonesia merdeka karena adanya jasa dan usaha yang sangat besar dari banyak ulama.
Pidato di Bawah Deraian Hujan
Gatot kembali menepis isu makar yang diduga akan dilakukan oleh umat Islam. Kali ini, Gatot menyampaikannya hal tersebut saat melakukan safari Ramadan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Di bawah guyuran hujan deras dia juga meminta semua prajuritnya agar di mana pun bertugas untuk selalu bersama dengan ulama.
Instruksi Nobar Film G30S/PKI
Di bulan September ini, Gatot membuat langkah yang mengejutkan publik. Dia memerintahkan jajarannya dan mengimbau masyarakat untuk menonton film G30S/PKI. Adapaun tujuan instruksi kepada jajarannya dan imbauan kepada masyarakat untuk menonton film G30S/PKI agar masyarakat ingat aksi biadab yang dilakukan PKI dalam usahanyayang mencoba mengkudeta NKRI.
Beberapa kalangan menilai, ajakan Gatot ini tidak tepat dan kurang bijak. Alasannya adalah muatan film yang digarap masa Orde Baru itu masih dianggap kontroversial. Akan tetapi, sang jenderal tetap komitmen pada perintahnya. Pemutaran film G30S-PKI pun ditayangkan oleh jajaran TNI.
Pernyataan pembelian 5.000 senjata
Masih di bulan yang sama, September, beredar pernyataan Panglima TNI terkait adanya instansi yang akan membeli 5.000 senjata. Menurut Gatot, pembelian 5.000 senjata itu ilegal dengan mencatut nama Presiden Jokowi dalam pemesanan senjata ilegal tersebut.
Dalam Kejurnas Karate Piala Panglima TNI ke-V di Mabes TNI malam ini, Minggu (24/9), Gatot membenarkan pernyataan soal senjata itu. Namun dia enggan memberikan komentar.
“Benar 1000 persen itu omongan saya. Tapi saya tidak menyampaikan rilis makanya saya tidak perlu menanggapi,” kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/9).
Pernyataan Gatot perihal senjata ini diluruskan Menkopolhukam Wiranto dalam keterangan pers-nya. Wiranto menyebut yang membeli senjata adalah BIN. Senjata untuk sekolah intelijen itu dipesan dari Pindad. Jumlahnya bukan 5.000 unit, tetapi hanya 500 unit.**
Sumber : Ngelmu