Kota Solok.sumbartime – Walupun secara prinsip, kelembagaan DPRD kota Solok menyetujui dan mendukung penambahan anggaran untuk peningkatan prestasi atlet yang diajukan oleh KONI kota Solok, namun hal itu diiringi dengan berbagai macam saran dan kritikan yang disampaikan oleh para anggota legislatif tersebut.
Kritikan dan saran itu disampaikannya dalam Hearing yang digelar oleh DPRD kota Solok, bersama Dinas Pemuda dan Olahraga Pemko setempat, serta Koni kota Solok, Senin, 19 September 2022, diruang rapat besar sekretariat DPRD kota Solok.
Kegiatan itu dipimpin oleh ketua DPRD kota Solok, Hj.Nurnisma, didampingi wakil ketua Efriyon Coneng, dan turut dihadiri oleh sekretaris daerah kota Solok, Syaiful A, dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Seperti kritikan yang disampaikan oleh anggota DPRD kota Solok dari PKS, dalam hal itu, Taufiq Nizam menyayangkan tejadinya mis komunikasi antara KONI kota Solok dan Dinas Pemuda dan Olahraga Pemko setempat.
Menurut Taufiq Nizam, KONI adalah anak Kanduang Dispora yang harus bersinergi dalam meningkatkan prestasi olahraga dikota Solok.
KONI dan Dispora tidak bisa dipisahkan karena saling keterkaitan dalam menjalankan tupoksinya yang ada, terutama masalah anggaran yang dibutuhkan.
Terkait penambahan anggaran yang diajukan, seharusnya KONI kota Solok menyampaikannya kegunaan anggaran secara terperinci, seperti alat yang akan dibeli atau dibutuhkan, jumlah atlet, dan regulasi Cabor yang membutuhkan.
Wazadly.SH : Seharusnya KONI kota Solok mengimpertarisir alat alat lama yang masih ada dan dapat dipergunakan, dan melampirkannya dalam propoasal atau data penambahan anggaran yang diajukan, sehingga dapat diketahui jumlah pasti peralatan yang kurang dan dibutuhkan.
Nasril In Dt.Malintang Sutan.SH ( Golkar) : KONI harus tetap semangat dan masih banyak waktu yang tersisa untuk mempersiapkan altet yang profesional. Dan untuk menggenjot prestasi yang diinginkan, KONI juga harus mempunyai program yang terencana untuk mengapresiasi atlet yang berprestasi.
Deni Nofri Pudung (Demokrat) : KONI kota Solok harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan semua elemen masyarakat yang ada, terutama dengan instansi atau dinas terkait. Sangat disayangkan apabila atlet kota Solok tampil memperkuat daerah lain dalam Porprov 2023 nanti, dan memberikan reward pada mereka yang berprestasi adalah harga mati yang harus dilakukan.
Andi Marianto.ST (Golkar) : KONI berada diranah eksekutif, oleh karena itu diharapkan adanya komunikasi dan sinergi dengan pemerintah daerah. Terkait target 70 mendali emas atau berada diperingkat 5 besar, dan membutuhkan dukungan anggaran, terkait hal itu, harus ada kejelasan secara terperinci berapa nominal yang dibutuhkan.
Amrinof Dias.SH.Dt.Ula Gadang ( Nasdem) : KONI kota Solok harus memiliki perjanjian secara tertulis dengan para atlit, sehingga tampa persetujuan, atlet tidak bisa pindah semaunya dan memperkuat daerah lain. Terkait dengan laporan atau administrasi yang harus dilengkapi Cabor, sebaiknya dilaksanakan bimbingan teknis ( Bintek).
Rusdi Saleh (PAN) : KONI kota Solok harus mengagendakan untuk memonitoring dan melakukan evaluasi terkait perkembangan Pengcab yang ada, serta Koni harus memiliki program yang terencana untuk lima tahun kedepan. Untuk melahirkan atlet yang berprestasi sudah dipastikan membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, namun harus ada laporan yang jelas dan terperinci.** (Gia/Ega)