Sumbartime-Dokter Fiera Lovita yang sempat membuat heboh di Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar) bahkan hingga tingkat nasional, ternyata saat ini sudah pindah dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok dan telah bertugas di salah satu rumah sakit di Bali. Dokter Lola (sapaan Fiera Lovita) yang mengaku menjadi korban persekusi oleh sejumlah Ormas di Kota Solok dan Kabupaten Solok ini, kini tercatat sebagai pegawai di RSU Sanglah, Provinsi Bali. Seriring dengan kasusnya yang tidak jelas ujungnya, kepindahan Dokter Lola juga terkesan tidak berpangkal.
Wakil Direktur Bidang Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (KSDM) RSU Solok, dr Elfahmi, Sp.THT, menyatakan Dokter Lola bukan lagi pegawai RSUD Solok, terhitung sejak 1 Oktober 2017. Elfahmi menyatakan proses kepindahan dokter yang memiliki spesialisasi hemodialisa (pemeriksaan darah) itu, sudah sesuai prosedur. Menurutnya, proses kepindahan Fiera Lovita dilakukan saat masa cuti besar (tiga bulan lalu).
“Dokter Fiera Lovita sudah aktif bekerja di RSU Sanglah, Bali terhitung 1 Oktober lalu. Proses kepindahannya sudah sesuai prosedur. Prosesnya dilakukan di BKSDM Provinsi. Karena RSU merupakan milik Provinsi Sumbar. Kami di sini hanya menerima,” ujarnya.
Lebih lanjut, Elfahmi menyatakan, Dokter Fiera Lovita pindah dengan alasan ikut suami. Di samping itu, Elfahmi menyatakan kepindahan Dokter Fiera juga mulus, karena sudah ada Rumah Sakit yang akan menampungnya. Yakni RSU Sanglah, Bali.
“RSU Solok hanya menfasilitasi, asalkan menjalani prosedur yang benar. Ada daerah yang menerima dan alasan pindah. Dokter Fiera telah bekerja lebih dari 10 tahun di RSU Solok. Dan alasan pindah dapat diterima oleh RSU Solok,” tegasnya.
Kepindahan Dokter Fiera Lovita juga dibenarkan oleh Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar, Jasman Rizal. Menurutnya, Pemprov Sumbar sudah melepas Dokter Fiera. Jasman juga menyatakan dalam proses pindah tersebut, Dokter Fiera pindah melalui surat permohonan tanpa pergi ke Padang, untuk mengurus pindahnya ke Pemprov Sumbar.
“Fiera minta pindah dengan surat resmi setelah minta cuti,” ujarnya.
Sebelumnya, kasus Dokter Fiera Lovita sudah membuat heboh Kota dan Kabupaten Solok. Kasus ini, bahkan ikut “memakan korban”. Mulai dari pencopotan Kapolres Solok Kota, AKBP Susmelawati Rosya, yang digantikan AKBP Dony Setiawan. Lalu Kasat Intelkam Iptu Ridwan yang digantikan AKP Mulyadi.
Di masyarakat Solok (Kota Solok dan Kabupaten Solok), kasus ini juga mendapat perhatian serius, karena sang dokter yang bertugas di RSU Solok tersebut, dinilai telah mencemarkan nama baik Solok. Bahkan, kasus dugaan persekusi tersebut ikut memantik reaksi dari masyarakat Sumbar. Bahkan, setelah Kapolres Solok Kota diganti pun, kasus ini tidak serta merta mereda. Bahkan justru kian memanas dengan melibatkan berbagai pihak. Mulai dari elemen agama, adat, pemerintahan hingga masyarakat. Kini, setelah kasus ini “agak dingin”, Dokter Fiera Lovita ternyata kini sudah pindah ke Bali, terhitung 1 Oktober lalu.
Kasus ini bermula dari sejumlah postingan di media sosial facebook seorang dokter RSU Solok, Fiera Lovita, memantik kehebohan di Kota dan Kabupaten Solok. Postingan Fiera Lovita tersebut disebut menghina ulama Habib Rizieq Shihab. Dalam postingannya, Fiera menulis “masi ada yang berkoar2 klo ulama mesumnya kena fitnah, loh… dianya kaburr, mo ditabayyun polisi berserta barbuk ajah gak berani”, lalu posting lainnya “kalau tidak salah, kenapa kabur? Toh ada 300 pengacara n 7juta ummat yg siap mendampingi mu, jgn run away lg donk bib”, kemudian “kadang fanatisme sudah membuat akal sehat n logika tdk berfungsi lagi, udah zinah, kabur lg, masi dipuja & dibela”.
Postingan-postingan tersebut dinilai telah menyudutkan Habib Rizieq Shihab. Postingan yang menjadi viral tersebut memantik kemarahan sekelompok netizen, khususnya simpatisan Front Pembela Islam (FPI) di Kota Solok. Bahkan, beberapa Ormas di Kota Solok mencoba untuk mencari orang yang mem-posting status tersebut. Sebuah tim yang menyebut dirinya sebagai Tim Muslim Cyber Army berhasil menemukan orang yang memposting status tersebut. Mereka bersama Ormas seperti FPI, FMPI, IKADI dan FMM dengan didampingi oleh pihak kepolisian, mendatangi RSU Solok.
Pertemuan yang berlangsung pada 23 Mei lalu di RSU Solok tersebut, dimediasi pihak RSU Solok dan Polres Solok Kota. Dalam pertemuan tersebut, Fiera meminta maaf postingan di media sosial tersebut. Fiera menandatangani surat pernyataan di bermaterai Rp 6.000 di hadapan sejumlah Ormas, Kapolsek Kota Solok dan Pihak RSU Solok.
Meski sudah diselesaikan melalui mediasi, namun kembali menghangat saat Fiera Lovita ke Jakarta pada 29 Mei. Setelah “kepergian” Fiera ke Jakarta tersebut, masalah terus menghangat dan puncaknya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memutasi Kapolres Solok Kota AKBP Susmelawati Rosya, karena dinilai lemah dalam menyikapi kasus ini. Kemarin, kedatangan Kapolres yang baru, AKBP Doni Setiawan disambut aksi dari berbagai elemen masyarakat yang menuntut agar masalah ini diselesaikan secara hukum. Mereka menuntut Fiera Lovita untuk meminta maaf kepada masyarakat Solok. (Gia)