Sumbartime – Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae) ditemukan mati akibat terjerat di Sigaruntang, Jorong Sungai Pua, Nagari Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Kamis. Harimau betina tersebut terjerat di lehernya di dekat kebun milik warga, yang mengakibatkan kematian yang tidak bisa dihindari.
Antonius Vevri, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, mengonfirmasi bahwa harimau tersebut langsung dievakuasi oleh petugas BKSDA bersama dengan Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringing dan masyarakat setempat.
“Proses evakuasi dilakukan segera setelah harimau ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa,”katanya.
Setelah evakuasi, harimau tersebut dibawa ke Rumah Sakit Hewan Padang untuk dilakukan nekropsi. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti kematian harimau tersebut selain karena terjerat. Pemeriksaan ini penting karena harimau Sumatra adalah satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
“Kita langsung membawa harimau ke Rumah Sakit Hewan Padang untuk dinekropsi guna memastikan penyebab kematian selain terjerat,” katanya
Ia menambahkan, kondisi harimau tersebut pertama kali diketahui warga bernama Simar saat sedang berada di sawahnya. Ia semula menduga babi yang terjerat, dan setelah itu ia langsung menuju lokasi sekitar pukul 15.00 WIB.
Sesampai di lokasi, Simar justru melihat harimau terjerat dan langsung melaporkan ke warga sekitar.
Setelah itu Wali Nagari atau Kepala Desa Sungai Pua melaporkan temuan itu ke BKSDA sekitar pukul 16.00 WIB.
Pihaknya langsung menurunkan petugas dari Resort Konservasi Wilayah I Panti, Resort Konservasi Wilayah II Maninjau dan Resort Konservasi Marapi Singgalang ke lokasi.
“Petugas sampai ke lokasi sekitar pukul 18.30 WIB dan harimau dalam kondisi lemas. Sekitar pukul 19.00 WIB harimau sudah mati,” katanya.
Ia mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas ke kebun pada malam hari serta mengandangkan ternak mereka. “Jangan melakukan aktivitas di kebun pada malam hari,” katanya. (R/ant)