SUMBARTIME.COM-Seperti dikutip dari Tribunnews.com, DPW PSI Sumbar Febri Wahyuni Sabran menyampaikan, sudah mengkonfirmasi dan bertabayyuN Buya Gusrizal Gazahara, terkait berita yang berkembang tentang ‘Fatwa Haram Memilih PSI’.
Buya Gusrizal Gazahar menyampaikan tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan haram untuk memilih PSI.
Menyikapi hal tersebut, Febri menyatakan kalau memang Buya Gusrizal Gazahar tidak ada mengeluarkan pernyataan tersebut.
Sehingga, informasi yang beredar soal soal ‘Fatwa Haram Memilih PSI’ merupakan berita tidak benar atau Hoax
“Kami menilai sepertinya ini sengaja dibuat dengan maksud mengganjal dan menakut-nakuti anak-anak muda di politik,” kata Febri Wahyuni Sabran dalam keterangannya, Rabu (21/11/2018) kemarin. Demikian ujar Febri Wahyuni Sabran seperti yang diberitakan Tribunnews.com.
Namun melalui akun facebooknya, Buya Kharismatik Minangkabau yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Gusrizal Gazahar, membantah dan sekaligus mengklarifikasi jika dirinya pernah bertemu dengan pengurus DPW Partai PSI Sumbar tersebut.
Berikut kami tampilkan tulisan utuh Buya seutuhnya terkait bantahan serta klarifikasinya,
Tampaknya partai ini sengaja memajukan kader ini untuk memelintir dialog via telepon.
Setelah berita di JPNN yang mengatakan bertemu langsung, kemudian sengaja memunculkam kalimat bahwa saya tidak pernah mengharamkan partainya untuk dipilih.
Baik, saya jelaskan secara ringkas substansi pembicaraan tersebut.
Ketika saya sedang di bandara cengkareng, kader partai ini menelpon untuk bertabayyun.
Saya katakan bahwa dia salah alamat karena seharusnya dia bertabayyun ke DPPnya yang menolak perda syari’ah bukan kepada saya.
Dia sengaja menanyakan tentang apakah ada saya mengharamkan memilih partainya ?
Saya mengatakan bahwa pernyataan saya tidak menyebut nama partai tertentu tapi apa saja partainya dan siapa saja yang menolak perda bermuatan syari’ah, haram dipilih oleh umat Islam.
Dia mengatakan, tidak mungkin mereka menolak syari’ah karena semenjak kecil kita hidup dengan itu.
Saya katakan, nah kalau begitu, sampaikan ke DPP saudari bahwa mereka telah keliru.
Kamudian dia berkata, kami di daerah bagaimana menentukan yang di pusat.
Saya ingatkan, sebagai anak muda minang, harus punya semangat yang kuat. Jangan begitu.
Sampaikan itu ke pusat.
Nah, apakah kader ini masih belum mengerti bahwa partai dia yang menyatakan penolakan terhadap syari’ah kemudian atas peristiwa itu saya bersikap bahwa umat Islam terutama di Ranah Minang haram memilih partai tersebut dan siapa saja yang diusungnya ?
Apakah sudah sedangkal itu cara berfikir sehingga tak bisa menangkap arah pernyataan dalam bahasa Indonesia
atau memang sengaja bermain retorika ???
Kalau mau tahu, iya partai saudari yang ketuanya menolak perda syari’ah adalah di antara yang saya nyatakan haram untuk dipilih termasuk siapa saja yang diusung oleh partai tersebut !!!
Saya tahu yang kalian siapkan di balik ini semua.
Setelah ada yang mempertanyakan status kepegawaian saya, mungkin ada lagi yang menyiapkan jebakan berikutnya.
Alhamdulillah, semakin kalian buat kelicikan maka akan semakin terbongkar hakikat yang sebenarnya.
Walillahilhamd. (tim)