Sumbartime-Dinas Kesehatan Solok Selatan (Dinkes Solsel) memastikan setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak ada yang terlantar. Hal ini diungkapkan Kepala Dinkes Solsel, Novirman. “Setiap ODGJ di Solsel kita pastikan mendapatkan fasilitas kesehatan,”katanya.
Dari data program kesehatan jiwa Dinkes Solsel, dari sembilan Puskesmas yang tersebar. Jumlah total penderita gangguan jiwa di Solsel tercatat sebanyak 247 orang, data hingga Agustus 2017. Dengan rincian, Puskesmas Pakan Rabaa 10 orang. Puskesmas Muara Labuh 53 orang. Puskesmas Pakan Salasa 37 orang. Puskesmas Lubuk Gadang 71 orang. Puskesmas Bidar Alam 33 orang. Talunan 19. Mercu 5 orang. Abai 19 orang dan Puskesmas Lubuk Ulang Aling tidak ada (nihil). “Pada 2017 melalui APBD Solsel dianggarkan Rp22 juta untuk penderita gangguan jiwa,”tandasnya.
Menurutnya, apabila penderita tidak memiliki kartu BPJS kesehatan akan diberikan dan apabila tidak ada biaya untuk pergi berobat akan difasilitasi dengan kendaraan Ambulan. “Biaya transportasi, ambulan dari dana Baznas. ODGJ tidak ada terlantar, kita akan rujuk ke RSJ HB.Sanin, semua difasilitasi tidak ada yang di pasung,”imbuhnya.
D Solsel, kata Novirman tidak ada penderita ODGJ yang dipasung. “Namun, pada 2016 ada satu kasus penderita yang telah diobati tapi dikarenakan keterlambatan pemberian obat mengamuk sehingga di pasung pihak keluarga daripada membahayakan orang lain. Untuk sekarang tidak ada masalah selama tidak terlambat memberikan obat.
Ini dinamakan tipe ODGJ maniak,”tuturnya.
Sementara, Kasi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Solsel, Karnova menyebutkan jenis penyakit gangguan jiwa terbagi atas sembilan kasus. Diantaranya, Psikotik Akut, Neurotik, Epilepsi,Retardasi mental, Nafza, Gangguan kesehatan jiwa anak dan remaja, Gangguan depresif, Psikotik Kronik dan Gangguan mental organik. “Dari sembilan kasus itu terbanyak jumlah penderita gangguan jiwa jenis psikotik kronik sebanyak 138 kasus dan gangguan mental organik nihil,”katanya. (Okto)