Sumbartime-Dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) yang ada dikota Solok dan sekitarnya, Dinas pendidikan setempat menyelenggarakan Sosialisasi terkait tentang pendidikan inklusif. Acara yang terprogram selama tiga hari itu, diikuti oleh 118 peserta, dan dibuka secara resmi oleh wakil walikota Solok, Ir.Reineir.ST.MM, Rabu 1November 2017, di salah satu hotel di kota Solok.
Pendidikan inklusif adalah layanan pendidikan yang mengikut sertakan anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama anak normal atau Non-ABK, yang dalam pelaksanaannya tetap dimulai dari pendidikan dasar seperti layaknya jenjang pendidikan yang dikemas dan terstruktur secara nasional.
Dalam paparan yang disampaikannya itu, wakil walikota Solok mengapresiasi kegiatan yang dikemas oleh Dinas pendidik tersebut, selain untuk meningkatkan perhatian kepada ABK, kegiatan itu juga menjadi sebuah bukti terlaksananya pendidikan secara merata sesuai dengan yang telah diintruksikan oleh kementrian pendidikan RI.
Dan dikatakannya, pelaksanaan pendidikan inklusif juga diatur dalam peraturan mentri pendidikan RI nomor 70 tahun 2009, tentang pendidikan inklusif bagi peserta didik yang memiliki kelainan, dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa.
Mengakhiri paparan yang disampaikannya, wakil walikota Solok mengharapkan kepada seluruh peserta agar mengikuti sosialisasi pendidikan inklusif dengan serius dan tertip dalam pelaksanaannya, agar apa yang telah diselenggarakan atau diprogramkan oleh pemerintah pusat itu terkesan tidak sia sia dan tepat guna, ungkap Ir.Reiner,ST.MM.
Pada waktu yang berbeda, disela kegiatan yang dikemas rapi itu, kepala Dinas pendidikan kota Solok, Drs. Dodi Osmon,Msi mengatakan, adapun tujuan kegiatan itu antara lain, untuk menjamin keberlanjutan pendidikan inklusif sesuai dengan kebijakan nasional, memberikan arahan yang jelas tentang pengembangan pendidikan inklusif baik dalam kontek manajement waktu maupun dalam melakukan pemetaan wilayah operasional.
Selain itu, kegiatan juga bertujuan untuk memberikan acuan kerja operasional bagi pokja pendidikan inklusif kota Solok dalam melaksnakan program aksi implementasi pendidikan inklusif secara terpadu dan berkesinambungan di kota Solok, sementara itu dikatakannya, seluruh biaya yang ditimbulkan dari kegiatan itu, ditanggung oleh Dana APBN.
Dikatakannya, sosialisasi pendidikan inklusif diikuti oleh 118 orang sebagai peserta yang terdiri dari 48 orang perwakilan dari SKPD serta 70 orang perwakilan dari sekolah yang ada dilingkungan pemerintahan kota Solok, sementara itu sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah tetprogram, kegiatan akan dilaksanakan selama tiga hari kedepan, yakni dimulai pada 1 November sampai dengan 3 November 2017.
Lebih jauh Dodi Osmon menerangkan, strategi yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi pendidikan inklusif yang dilaksanakannya itu adalah dengan pemberian informasi dan materi dari nara sumber yang relevan, sehingga kelompok kerja (Pokja) pendidikan inklusif dapat melaksanakan programnya dengan baik.
Dikatakannya, diantaranya nara sumber yang dihadirkannya itu adalah, Irman,S.Pd.MM ( Kabid Pembinaan SLB Dinas pendidikan Provinsi Sumbar) akan menyanpaikan materi terkait dengan kebijakan dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. Budi Hermawan (Tenaga Ahli), yang akan menyampaikan materi tentang pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, dan Dewi Marza (kepala SLBN center dan ketua Pokja inklusif kota Payakumbuh) yang akan menyampaikan materi tentang pemahaman pendidikan inklusif dan pembelajaran di sekolah inklusif.
Mengakhiri ulasan yang disampaikannya itu, kepala dinas pendidikan kota Solok mengaharapkan, dengan telah diselenggarakannya Sosialisasi tersebut, semoga nantinya dapat untuk memperkuat komikmen pemerintahan kota Solok sebagai kota yang peduli dengan pendidikan inklusif, serta dapat memberikan informasi komprehensif bagi mitra kerja dan stakeholder yang ada dan ikut serta dalam mendukung terlaksananya pendidikan inklusif di kota Solok. (Gia)