Sumbartime – Akibat banjir yang melanda Kota Padang pada 7 Maret 2024, sebanyak 7,5 hektare lahan sawah mengalami gagal panen. Informasi ini disampaikan oleh Dinas Pertanian Kota Padang, yang mencatat bahwa tiga Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Padang melaporkan dampak tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, menjelaskan bahwa sawah terdampak banjir terbesar terletak di Kecamatan Koto Tangah, di mana 2 hektare sawah milik warga tidak dapat dipanen.
“Selain itu, dampak banjir juga dirasakan di kecamatan lain seperti Lubuk Begalung, Pauh, Bungus Teluk Kabung, Kuranji, dan Lubuk Kilangan,”ungkapnya .
Totalnya, sawah di enam kecamatan tersebut gagal panen, menyebabkan kerugian puluhan juta rupiah bagi para petani. Untuk mengatasi kerugian tersebut, Dinas Pertanian Kota Padang mendorong petani yang terdampak banjir untuk menjadi peserta Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP), di mana petani hanya perlu membayar Rp36.000 per hektare permusim tanam.
Tidak hanya sawah, banjir juga memengaruhi 10,34 hektare lahan pertanian lainnya di Padang, termasuk kebun terong, semangka, dan cabai. Kerugian akibat banjir ini ditaksir mencapai Rp74.325.000.
“Dalam kondisi ini, Dinas Pertanian Kota Padang mengaku sangat menyayangkan dampak banjir terhadap sektor pertanian, terutama pada lahan persawahan yang menghasilkan padi,”tambahnya.(R)