Sumbartime – Artis Jazz Indonesia Citra Scholastika tutup malam puncak Payakumbuh Botuang Festival, Sabtu 2 Desember dengan aksi spektakuler.
Citra Scholastika yang memainkan tujuh lagu pukau ribuan penonton yang memadati iven Payakumbuh Botuang Festival 2017 di Kawasan Panorama Ampangan, Kelurahan Kapalo Koto Ampangan, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh.
Membuka penampilan dimalam kedua Payakumbuh Botuang Festival 2017, Riau Rhythm Chambers Indonesia (RRCI) suguhkan Suara Sumatra yang menjadi cita-cita dalam album The Sound Of Suvarnadvipa. Rino Dezapaty, Komposer RRCI mengatakan album yang digarap sejak 2007 ini berakar pada studi dan riset panjang tentang Sumatra yang dikonversi ke dalam bentuk musik.
“Ini juga sekaligus menjadi usaha untuk melihat potongan-potongan sejarah yang saat ini masih terpisah-pisah. Untuk PBF 2017, RRCI mengembangkan komposisi dengan bunyi-bunyi dari Sampelong, Sarunai dan Suling seperti komposisi musik berjudul Suara Jiwa dan Lukah Gila,” ujar salah seorang pentolan RRCI yang pada tahun 2016 lalu tampil di OzAsia Festival, Elder Park, Adelaide, South Australia, sebuah festival seni bintang lima.
Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Gubernur Sumbar bersama IPe Band dengan lagu pertama Ginyang Mak Tachi. Di lagu kedua, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno langsung turun sebagai drummer dengan lagu berjudul Kamiri.
Di lagu terakhir, IPe Band tampil dengan penuh enerjik lewat lagu berjudul Siti Nurbaya. Usai memainkan lagu terakhir, Gubernur Sumbar langsung menutup secara resmi Payakumbuh Botuang Festival 2017 yang telah dimulai sejak tanggal 26 November 2017 lalu hingga Sabtu 2 Desember 2017.
“Apresiasi kepada Pak Supardi, Walikota dan jajaran, seniman Payakumbuh yang telah mengangkat acara Payakumbuh Botuang Festival ini. Kemudian semoga PBF 2017 ini menjadi jadwal tahunan dan dapat melestarikan Budaya lokal melalui festival,” ujar Irwan Prayitno sambil menutup secara resmi Payakumbuh Botuang Festival 2017.
Selanjutnya, Talago Buni yang beranggotakan 9 pemain dengan Artistik Direktur Edy Utama tampil menghipnotis pengunjung yang hadir dimalam kedua tersebut. Kemudian penampilan penyair gondrong Isbedy Stiawan ZS yang mencoba berpuisi dengan judul Lahan 3 Hektar yang dilanjutkan dengan Irmansyah alias Ucok Rohmantik yang juga ikut ambil bagian dalam perhelatan PBF 2017 di Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh ini.
Irmansyah yang tampil dengan lantunan alat musik dari bambu ini menamakan penampilan puisinya dengan Rohmantik Performance. Jelang penampilan Citra Scholastika, grup musik Sambasunda tawarkan penampilan menarik dengan konsep World Music atau World Ethnic yang menggunakan alat musik campuran mulai dari angklung, seruling, dan alat musik lainnya yang terbuat dari bambu.
Terakhir, finalis termuda dalam Indonesia Idol musim keenam, Citra Scholastika yang memilih Jazz sebagai ruang berekplorasi pukau warga Payakumbuh dan sekitarnya yang hadir di malam puncak tersebut.
Pelantun single Everybody Knew, Melawan Perasaan featuring Piyu dan Biarkan Ku Sendiri ini tampil penuh semangat dengan mengajak penonton menikmati festival sambil mendengarkannya bernyanyi dan menikmati suasana Payakumbuh dari Puncak Panorama Ampangan. (aa/rel)