Sumbartime.com,- Gelombang tinggi yang terjadi sejak sepekan terakhir sebabkan Belasan makam di Dusun Nang-nang, Desa Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut data sementara menyebutkan ada 11 makam yang terseret ke laut, tetapi jumlah pastinya masih harus diverifikasi.
Abrasi yang terjadi di pantai Muara Sikabaluan sangat mengkhawatirkan. Gelombang tinggi yang disertai pasang air laut yang meninggi telah menghantam lokasi pemakaman tersebut.
Menurut Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriadi bahwa cuaca ekstrim dalam satu minggu terakhir telah memicu abrasi ini.
“Abrasi dipicu cuaca ekstrim dalam satu minggu ini. Makam-makam tersebut berada dekat dengan pinggir pantai. Sebelumnya kami sudah sarankan ke pemerintah desa setempat untuk memindahkan lokasi pemakaman, namun belum dilakukan,” katanya.
Setelah cuaca buruk dan gelombang tinggi beberapa hari terakhir, pantai Muara Sikabaluan mengalami kerusakan parah. Ombak yang menerjang menghantam pemakaman, meninggalkan kawasan tersebut dalam keadaan terguncang.
BPBD juga memperingatkan warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat kondisi cuaca yang belum stabil di sejumlah wilayah di Sumatera Barat.
“Informasi dari BMKG pagi ini bahwa saat ini curah hujan dengan intensitas yang tinggi di wilayah Kecamatan Siberut Tengah, Siberut Selatan dan Siberut Barat Daya. Tuturnya.(*)