Payakumbuh, sumbartime.com —Pemko Payakumbuh mulai merencanakan pendekatan ke masyarakat, guna mewaspadai terjadinya konflik. Banyaknya laporan persoalan warga, menandakan perlunya langkah penanganan dan upaya antisipasi.
Terlebih dalam pelaksanaan pembangunan. “Membangun kota bukan hal mudah, karena kita bisa berbenturan dengan kepentingan, yang dapat menimbulkan gesekan dan konflik sosial,” kata Asisten III, Iqbal Bermawi, dalam rakor tim penanganan konflik sosial di Kantor Kesbangpol, Kamis, (23/03).
Turut hadir Asisten III, Kepala kesbangpol, Dinas PU, Kajari, POM, Kapolres, Koramil, Kasat Pol PP, kepala Kankemenag, Camat dan pimpinan OPD terkait. Iqbal menyebut, guna menyikapi berbagai laporan masyarakat, pihaknya perlu duduk bersama.
“Selanjutnya, kita perlu membahas berita Hoax di sosial media. Termasuk mewaspadai maraknya isu penculikan anak dan balapan liar,” sebut Iqbal Bermawi.
Menurut informasi camat dan surat masyarakat, konflik sosial yang terjadi, seperti mengenai ganti rugi lahan yang terpakai oleh pelaksanaan pembangunan kota, sudah dicarikan solusi, salah satunnya melalui pendekatan.
“Secara implisit kami memandang harapan masyarakat yang bermasalah hanyalah pengukuran ulang lahan, ubah sertifikat dan ganti rugi yang masih belum tuntas,” ucap salah seorang camat.
Kepala Kantor Kemenag diwakili Kasi PHU, Jufrimal, mengaku mendukung penuh penyelesaian masalah dimulai dengan kepala dingin, atau pendekatan koordinasi dengan KAN setempat.
Terkait konflik, Ade Azhari dari Kajari juga memberikan masukan, agar pengadaan lahan harus berpedoman kepada regulasi hukum yang mengatur. “Dialog adalah jalan terbaik, kita kenali dulu akar masalah agar pemecahannya tepat,” sebut Ade.
Menyangkut berita Hoax, balapan liar dan penculikan anak, Kapolres Payakumbuh diwakili Kasat Intel Zukri Ilham menyebut pihaknya membuka kran kerjasama dengan semua unsur. Baik POM, kepolisian, Kodim, Danramil, babinsa, babinkantibmas, Pol PP serta Tim 7 bersama masyarakat.
“Kita akan upayakan mengurangi keluhan masyarakat. Karena balapan liar ini nantinya bisa memicu perkelahian antar pelaku balapan liar dan melebar perkelahian antar kampung,” sebutnya. (prima/rel)