Sumbartime-Seribuan jamaah datang mendengarkan tablik Akbar Ustad Zulkifli Muhammad Ali LC, di halaman Kantor Balaikota Payakumbuh (eks lap. Poliko), Senin sore 22 Januari 2018. Terlihat romobongan ulama tersebut di kawal oleh FPI Sumbar, MMI Sumbar, serta aparat kepolisian dari Polres Payakumbuh.
Hadir dalam acara Tokoh Minangkabau, Irfianda Abidin, Ustad Muhammad Sieddiq, Edi Kusmana, serta para ustad serta buya lainnya yang juga turut memberikan tausiah kepada umat yang ingin mendengarkan ceramah ustad ‘Akhir zaman’ tersebut.
Di dalam ceramah tablik akbarnya, Ustad Zulkifli Muhammad Ali lc, menceritakan kisah seputar awal serta proses dirinya di periksa oleh Bareskrim Mabes Polri dalam kasus dugaan ujaran kebencian.
Menurut Ustad Zul, Ada mis komunikasi terkait tentang ceramahnya yang tayang di SOSMED, sebagai awal penyebab dirinya tersandung masalah. Ceramah yang ditayangkan melalui sosmed dengan durasi lebih kurang dua menit tersebut, sempat dilaporkan seseorang ke Polisi dengan tuduhan ujaran kebencian dan berbau SARA.
Padahal apa yang dia sampaikan dalam ceramah utuhnya, salah satu poin yang menyebabkan dirinya tersandung masalah, hanyalah sekedar mengulang apa yang di katakan oleh Mentri Dalam Negri terkait soal adanya jutaan KTP yang sedang di cetak di luar negri.
Namun syukurlah kata Ustad Zulkifli lagi, para petinggi Polri, bisa memahami materi cermahnya tersebut, sehingga dirinya tidak sampai ditahan dan tetap diperbolehkan kembali untuk beradakwah.
Akan tetapi, dia beserta tim serta kuas hukumnya berharap agar pihak Mabes Polri bisa mencabut statusnya sebagai tersangka serta mengeluarkan surat penghentian penyelidikan.
Sebab Polisi adalah penjaga Ulama, banyak di dalam tubuh institusi Polri tersebut yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang sangat kuat.
” Polisi harus menjadi penjaga Ulama, pembela Agama dan pembela NKRI”, ujarnnya.
Ustad ‘Akhir Zaman’ tersebut juga meminta umat agar jangan memusuhi Polisi, TNI, maupun pejabat Negara, tapi doakan mereka benar benar mencintai Ulama serta menjadi pembela agama.
Jangan mau kita di adu domba oleh setan setan berbentuk manusia yang menginginkan anatar ulama dan aparat berbenturan, demikian Ustad Zulkifli Muhammad Ali LC. (aa)