Sumbartime.com, Payakumbuh—Tak tanggung-tanggung, menurut informasi dari panitia, LDK kali ini menghadirkan pemateri dari kepala daerah yang ada di Sumbar seperti Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, Bupati Agam Indra Catri, dan Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi.
Acara pembukaan yang dihadiri oleh Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Kepala Kemenag Payakumbuh Asra Faber beserta jajaran, Pengurus MUI Payakumbuh, Kepala Madrasah/Pondok Pesantren, Guru Pendamping dan ratusan siswa peserta LDK se Kota Payakumbuh, Selasa pagi (6/6). Dalam sambutannya Kepala Kepala Kemenag Kota Payakumbuh, Asra Faber menyampaikan bahwa LDK diadakan guna untuk mengkader pemimpin Indonesia di masa depan. “Sebab bangsa kita butuh pemimpin yang bukan sembarang pemimpin. Namun pemimpin yang amanah sehingga bermanfaat bagi orang banyak,” ujar Asra.
Asra Faber sendiri mengapresiasi suasana pendidikan keagamaan di Kota Payakumbuh. Saat ini sudah gencar dan gebyar gerakan tahfidz. Bahkan hafidz terbaik diumrahkan oleh Walikota. “Selama menjabat kepala kemenag di 3 daerah, saya lihat Payakumbuh begitu luar biasa. Perhatian kepala daerahnya terhadap pendidikan begitu tinggi sehingga Payakumbuh mendapatkan penghargaan sebagai pengelola pendidikan terbaik di Sumbar,” ujar Asra.
Sementara itu Walikota Payakumbuh, Riza Falepi, dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan LDK yang diadakan oleh Kemenag Kota Payakumbuh. “Kegiatan ini sungguh luar biasa. Semoga menjadi amal shalih dan dibalas Allah dengan pahala yang berlipat ganda di bulan Ramadhan ini,” ujar Riza.
Setelah membuka acara LDK secara resmi, Riza Falepi langsung didaulat untuk memberikan materi kepemimpinan di hadapan ratusan siswa peserta LDK. Di awal materi, Riza menceritakan tentang sejarah kepemimpinan yang dimiliki oleh peradaban Islam di masa lalu. Mulai dari kepemimpinan Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, Umayyah, Abbasiyah hingga Utsmaniyyah di Turki. Menurut Riza, para siswa harus mempelajari sejarah kepemimpinan Islam karena peradaban Islam menghasilkan khazanah kepemimpinan yang begitu luas dan dalam untuk digali.
“Contohnya saja, Umar bin Abdul Aziz. Saya sendiri tak habis pikir, bagaimana seorang khalifah tersebut bisa mensejahterakan rakyatnya dalam masa waktu dua tahun saja. Sampai-sampai tak ada lagi yang mau menerima zakat di masa itu. Coba adek-adek (siswa) pelajari hal itu,” ujar Riza sambil diperhatikan secara seksama oleh para siswa.
Selanjutnya Riza menyampaikan materi tentang kepemimpinan kontemporer. Menurut Riza, teori kepemimpinan terus berkembang, namun pada dasarnya pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpin. “Khadimul Ummah,” ujar Riza. Untuk menjadi pemimpin, seseorang harus bisa memimpin dirinya terlebih dahulu. “Untuk itu mulai dari sekarang, bangun karakter yang santun, pekerja keras, disiplin, dan selalu berlatih untuk menjadi orang produktif,” tambah Riza.
Riza menambahkan bahwa zaman sekarang dan masa yang akan datang adalah zaman yang paling menarik bagi kepemimpinan generasi muda Islam. Karena tantangannya adalah mewujudkan kembali kepemimpinan Islam. “Peradaban Islam akan kembali mendominasi dunia dan menjadi rahmatan lil alamin. Dibutuhkan kader-kader kepemimpinan Islam yang begitu banyak untuk mewujudkan hal itu. Mudah-mudahan adek-adek (siswa) sekalian mampu dan siap untuk mengembannya ketika masa itu tiba,” pungkas Riza bersemangat.
Tak terasa 2 jam berlalu, Walikota Payakumbuh selesai memberikan materinya. Riza pun pamit dilepas riuh tepuk tangan para siswa. Materi kepemimpinan selanjutnya disampaikan oleh ketua MUI Kota Payakumbuh, Buya Mismardi.(Prima)