Sumbartime-Beredar kabar yang cukup mengejutkan dari kalangan insan media, yakni berdasarkan pers rilese yang beredar, diketahui salah satu pelaku teror penyerangan dan pembakaran Mapolres Dharmasraya yang tewas ditembak aparat bernama Eka Fitra Akbar (24), diduga merupakan seorang anak perwira Polisi yang bertugas di Polres Muaro Bungo.
Hal itu terungkap saat Minggu tanggal 12 November 2017 sekira pukul 09.00 Wib, anggota Satintelkam Polres Dharmasraya mendapat informasi dari Anggota Polres Muaro Bungo bahwa berdasarkan postingan wartawan serta foto-foto pelaku yang beredar di media sosial diperkirakan salah seorang pelaku merupakan warga Muaro Bungo.
Pada pukul 14.00 WIB, KBO Satintelkam Polres Dharmasraya yang dipimpin oleh Ipda Efendi beserta anggota telah sampai di Polres Muaro Bungo langsung berkoordinasi dengan Kasatintelkam Polres Muaro Bungo Iptu Sukman, SH.
Saat itulah Kasatintelkam Polres Muaro Bungo memanggil Iptu M. Nur, Kanitreskrim Polsek Plepat, Polres Muaro Bungo, masuk kedalam ruangannya. Setelah diperlihatkan secara langsung foto-foto pelaku pembakaran Mako Polres Dharmasraya, terutama Foto Eka Fitra Akbar dengan ciri berambut panjang kepada Iptu M.Nur, Kanitreskrim Polsek Plepat itu mengakui kalau pelaku dengan ciri yang dimaksud adalah anak kandungnya.
Namun Iptu M. Nur mengaku kalau dia dan anaknya tersebut tidak tinggal serumah, melainkan Eka Fitra Akbar tinggal dirumah kontrkan bersama istri dan seorang anaknya, di kawasan Jalan Damar Lrg. Bulian no. 14 RT/RW 08/03 Kel. Pasir Putih Kec. Rimbo Tengah Kab. Bungo.
Adapun pekerjaan sehari hari dari Eka Fitra Akbar adalah seorang pedagang air es tebu di jalan Diponegoro, Muaro Bungo Jambi, Kepada orang tua perempuannya Eka Fitra Akbar pernah bercita cita ingin berjihad di Suriah.
Dijelaskan lagi, Eka terakhir kali meninggalkan rumah pada hari Sabtu tanggal 11 November 2017 sekira 18.30 Wib dengan berjalan kaki dan tidak ada meninggalkan pesan-pesan kepada Orang tua maupun Istri.
Iptu M. Nur mewakili keluarga, meminta agar jenazah Eka Fitra Akbar agar dimakamkan saja secara Islam di Dharmasraya, dan bila tiba masanya nanti pihak keluarga datang melayat meminta kepada aparat polres dharmasraya untuk menunjukan lokasi pemakaman.
Selanjutnya atas nama keluarga, Iptu M. Nur menyampaikan permohonan maaf secara umum kepada Kepolisian dan khususnya kepada seluruh personil Polres Dharmasraya atas perbuatan anaknya yang telah membakar Mako Polres Dharmasraya. (tim)