Sumbartime-Proyek pembangunan jalan dan pengedaman yang dilakukan oleh Kontraktor PT Riau Rancang Bangun yang menelan anggaran sebesar 6,5 Milyar Rupiah di Aia Masin, Nagari Sungai Naniang, Kabupaten Limapuluh Kota, dinilai warga setempat bermasalah.
Pengerjaan jalan baru sepanjang STA 350 -600 Meter, menurut warga setempat Nofial Yusuf, 100 persennya memakai tanah timbunan. Ironis menurutnya lagi, sebagian dari badan jalan itu di dam beton hanya setinggi permukaan timbunan.
Sementara, pada dua titik, yakni STA 550m s/d 600 M, di bagian sebelah Barat dan 400 s/d 500, di sebelah Timur sama sekali tidak di dam, dan pengerjaannya sudah dikunci. Sedangkan pada satu titik lainnya, yakni pada STA 350 s/d 400 M, di sebelah Barat, pemasangan dam beton hanya separo dari tinggi timbunan, ujar Nofial Yusuf.
Dijelaskan lagi olehnya, pengerjaan proyek jalan yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana PT Riau Rancang Bangun itu diduga sangat asal asalan, sehingga akan menjadi rawan bencana berakibat tanah longsor jika musim hujan tiba. Dan itu sangat berdampak negatif bagi masyarakat yang mempunyai persawahan di kiri kanan di jalan tersebut, papar tokoh masyarakat setempat itu lagi.
Sementara itu, pada Selasa (7/11), sekira pukul 12.30 WIB, terlihat Kadis PU Kabupaten Limapuluh Kota, Yunere, bersama perwakilan PT Riau Rancang Bangun, Dion Simanungkalit, mendatangi proyek pembangunan jalan baru tersebut yang diprotes oleh warga setempat.
Dari sumber dilapangan, didapat info diduga sempat terjadi perdebatan antara Kadis PU yang didampingi Dion Simanungkalit dengan Penyul Hasni, Walinagari Sungai Naniang, dan beberapa warga setempat terkait proyek jalan yang dinilai telah meresahkan warga.
Namun menurut sumber info di lapangan lagi, baik Kadis PU Limapuluh Kota, Yunere dan Perwakilan PT Riau Rancang Bangun, akhirnya mengalah dan bersedia mengikuti kemauan warga setempat yang diwakili oleh Walinagari.
Dan dari kejadian tersebut, diduga pembangunan proyek jalan Aia Masin di Sungai Naniang tersebut terindikasi sarat dengan masalah hingga Kadis PU dan PT Riau Rancang Bangun, cendrung mengalah dan mau mengikuti kemauan banyak warga setempat. (aa)