BUKITTINGGI – Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi dari jalur perseorangan, Nofil Anoverta Dt Rangkayo Batuah dan Frisdoreza, langsung menyambangi kawasan Pasar Atas Bukittinggi setelah mendaftar ke KPU pada Rabu (28/8/2024) sore.
Kehadiran mereka disambut hangat oleh para pedagang dan masyarakat yang berada di sekitar pasar, terutama di area penjualan keripik sanjai.
Nofil-Fresdoreza menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan para pedagang keripik sanjai, salah satu oleh-oleh khas kota Bukittinggi yang sangat terkenal di Provinsi Sumatera Barat.
“Keripik Sanjai merupakan oleh-oleh khas kota Bukittinggi yang tak tergantikan,” ujar Nofil. Ia menambahkan, selain nasi kapau, sate, dan itiak lado hijau yang telah populer, keripik sanjai juga menjadi salah satu kuliner unggulan yang wajib dicoba.
Salah seorang pedagang, Ibu Yesi, yang telah lama berjualan di blok sanjai Pasar Atas, setuju dengan pernyataan tersebut. “Dibuat dari singkong, karupuak sanjai hadir dalam tiga varian: tawar, asin, dan balado. Namun, karupuak balado menjadi favorit utama karena cita rasanya yang unik, pedas manis yang memikat,” kata Ibu Yesi sembari tersenyum.
Ia juga memanfaatkan momen tersebut untuk mempromosikan usahanya dan menawarkan jasa pengiriman (cargo) ke berbagai daerah. “Sanjai Esi 212 Pasar Atas Bukittinggi, menerima pengiriman dalam dan luar daerah,” jelasnya sambil memberikan nomor kontak kepada rombongan (HP: 0812 5380 2057).
Dalam kesempatan tersebut, Nofil-Fresdoreza juga mendengarkan beberapa keluhan dari para pedagang terkait kondisi lokasi berjualan. “Ya..!! Nanti mari sama-sama kita perbaiki dan kita sempurnakan lokasi tempat berjualan ini,” ujar Nofil, berjanji untuk memperhatikan dan memperbaiki kondisi pasar.
Sebelumnya, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi periode 2025-2030 ini tiba di kantor KPU Bukittinggi dengan mengenakan pakaian coklat susu sekitar pukul 14.45 WIB.
Mereka memilih berjalan kaki dari Jam Gadang menuju kantor KPU, diiringi oleh massa pendukung yang menggunakan kendaraan roda dua, becak, serta iringan musik Tambua Tansa dan siswa SMA Taruna Bangsa Bukittinggi.
Sesampainya di kantor KPU, Nofil dan Frisdoreza menyapa para pendukung yang telah lebih dulu hadir di lokasi. Mereka menjelaskan bahwa mereka tidak bisa menggunakan mobil hingga depan kantor KPU karena jalanan sudah dipenuhi oleh pendukung mereka. (alex)