Payakumbuh, sumbartime.com —Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Hidayah dinilai tim provinsi dalam ajang lomba Kube dan pendamping Kube berprestasi tingkat provinsi Sumatera Barat di sekretariat Kube Hidayah Kelurahan Sawah Padang Aur Kuning Kec. Payakumbuh Selatan, Selasa (23/5).
Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Payakumbuh yang diwakili Staf Ahli III Bidang Ekonomi, Keuangan & Pembangunan, Edvidel Arda, Sekretaris Dinas Sosial Herlina, staf Camat Payakumbuh Selatan, lurah, tokoh masyarakat, niniak mamak, hadirin dan undangan lainnya.
Kube merupakan akses masyarakat dalam meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan politik. Seperti yang disampaikan Edvidel Arda dalam sambutan Walikota.
“Kube merupakan program penanggulangan kemiskinan yang merupakan pemberdayaan masyarakat terkait dengan pemberian akses bagi masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan hak masyarakat bagi peningkatan kehidupan ekonomi, sosial dan politik”, ujar Staf Ahli III membacakan sambutan Walikota.
Kube juga diharapkan mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya alam, sosial, ekonomi, sumber daya manusia dan sumber lingkungan serta sumber lainnya yang dimiliki untuk kepentingan pengembangan potensi yang dimiliki.
“Terpilihnya Kube Hidayah mewakili kota Payakumbuh ke tingkat provinsi diharapkan mampu memicu semangat Kube lainnya untuk dapat terus mengembangkan usahanya. Sehingga dampak positif yang dirasakan untuk perkembangan sosial ekonomi masyarakat akan semakin meluas.”, kata Edvidel Arda mengakhiri sambutan walikota.
Selain itu, Metriati selaku pendamping Kube yang juga ikut bertarung dalam penilain pendamping Kube berprestasi menyampaikan bahwa Kube Hidayah merupakan 1 dari 10 Kube dampingannya di 2 Kecamatan. Kube lainnya terletak di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dan sisanya tersebar di masing-masing kelurahan Kecamatan Payakumbuh Selatan dengan usaha diantaranya peternakan, pertanian dan industri rumah tangga.
Pembinaan terus dilakukan sehingga mampu engentaskan kemiskinan dengan peningkatan taraf hidup. Ketua Kube Hidayah, Maipanis juga menambahkan bahwa Kube Hidayah mempunyai peluang yang besar dalam meningkatkan ekonomi anggota dan masyarakat.
“Kube Hidayah memiliki 3 bentuk kegiatan, yaitu usaha pembuatan songkok ayam, menjahit dan pembayaran rekening listrik. Usaha-usaha ini sangat berkembang di tengah masyarakat. Apalagi pembuatan songkok ayam, dimana Sawah Padang Aur Kuning yang juga telah dikenal sebagai kampung pengrajin bambu memiliki banyak pesanan. Sehingga karena orderan banyak, selain anggota Kube Hidayah juga melibatkan masyarakat setempat dalam usaha pembuatannya,” ujar Maipanis dalam expose yang disampaikan di hadapan dewan juri.
“Kube Hidayah sejak berdiri tahun 2015 lalu telah mendapatkan bantuan dari Kementrian Sosial sebanyak Rp. 20 juta dan dari Walikota Payakumbuh berupa 350 batang bibit bambu untuk pengembangan kerajinan bambu ini,” tambahnya.
Kunjungan tim penilai ini merupakan penilaian lapangan setelah sebelumnya Kube Hidayah berhasil masuk nominasi 5 besar dalam expose dan wawancara dengan Kube se-Sumatera Barat di Hotel Aliga Padang pada tanggal 15 hingga 17 Mei lalu. Kabupaten atau kota lain yang ikut bersaingdi tingkat provinsi adalah Kota Bukittinggi, Agam, Tanah Datar dan Kota Solok. Kube Hidayah telah bertarung di tingkat Kota Payakumbuh pada bulan Maret lalu dan berhasil keluar sebagai pemenang Kube berprestasi yang mewakili Payakumbuh ke tingkat provinsi.
Tim penilai dari kegiatan tersebut terdiri dari Dinas Sosial Provinsi Sumbar yaitu Heni Yunida selaku Ketua Tim yang menjabat sebagai Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin, Jonopa selaku Kasi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan dan Rarosma Siti Kasi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan.
Selanjutnya Desri Yanti dari Dinas Peternakan dan Yudi Darmaputra dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar. Penilaian yang dilakukan berupa penilaian administrasi, keuangan, organisasi, pemasarana dan sejauh mana Kube mampu manambah pendapatan dan meningkatkan ekonomi baik anggota maupun masyarakat. (prima)