Sumbartime.com,- Kisah tragis : Kakek pikun dipukul di warung kopi Mungka yang sempat viral dan diberitakan beberapa kali di Sumbar Time akhirnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kesepakatan damai tersebut terwujud pada hari Minggu, 7 April 2024 di rumah kediaman keluarga korban Pak Budiman di Jr. Koto Tuo, Mungka.
Kesepakatan damai tercapai tidak terlepas dari peran tokoh masyarakat Mungka, Ketua Mesjid Sa’diyah, Zainal Rajab, Wali Nagari Mungka Epi Adri dan pihak kepolisian yang ikut mendorong terjadinya kesepakatan damai.
Ison yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan wajib lapor ke Polsek Guguk di Dangung-dangung lewat pernyataan bersalahnya yang telah melakukan kekerasan terhadap Pak Budiman memohon maaf kepada Pak Budiman dan pihak keluarga.
Pak Budiman pensiunan guru yang memiliki jiwa yang besar menerima permohonan maaf Ison dan pihak keluarga besar Pak Budiman melihat ketulusan hati yang diperlihatkan Ison ikut menyetujui. Pertimbangan pihak keluarga Pak
Budiman; tersangka Ison adalah tokoh masyarakat juga, Imam di mesjid Sa’diyah Jr. Koto Tuo Nagari Mungka yang kehormatan patut dijaga. Manusia tidak bisa luput dari perbuatan salah.
Disamping itu Ison tergolong laki-laki berusia lanjut dengan kondisi kesehatannya tidak begitu baik. Demi rasa kemanusiaan dan melihat kondisi mental Pak Budiman yang kembali pulih, pihak keluarga membuka pintu maaf selebar-lebarnya untuk tersangka Ison.
Melihat kesungguhan Ison menyadari kekhilafanya dan meminta maaf, pihak keluarga besar Pak Budiman membalasnya dengan ketulusan juga.
Pihak korban mengundang Ison dan keluarga besar Ison untuk berbuka bersama di rumah kediaman Pak Budiman, sekalian melakukan acara proses perdamaian.
Setelah proses perdamaian selesai dan kedua belah pihak bersalaman dan berangkulan acara dilanjutkan dengan santapan rohani dengan tema; penting menyelesaikan perselisihan. Kemudian dilanjutkan dengan berbuka bersama.
Khidmat bagi pihak keluarga Pak Budiman atas peristiwa tersebut kekerabatan Suku Sikumbang Mungka dengan Suku Jambak Mungka yang dibangun oleh Almarhum Datuak Malik, sesepuh keluarga besar Pak Budiman, bersatu saling membahu menangani masalah yang mereka hadapi. Kasus ini semakin mempererat tali silaturahmi sesama mereka.
Juga memunculkan kesadaran bagi mereka agar kedepannya bisa menjaga Pak Budiman yang sudah pikun lebih baik lagi, ungkap Hendra Triwarman.(*)