Sumbartime.com, Kabupaten Solok.– Pemerintah Daerah Kabupaten Solok dalam rilis resminya hari Senin, 25 Maret 2024 menerangkan bahwa pertengahan tahun ini diperkirakan akan terjadi fenomena El Nino di Kabupaten Solok. Menurut Kadis Pertanian, drh Kenedy Hamzah, fenomena El Nino itu merujuk kepada data cuaca dari BMKG.
Diterangkan drh. Kenedy Hamzah, fenomena El Nino adalah suatu kondisi dimana suhu udara menjadi panas sehingga berkurangnya curah hujan yang berpotensi menyebabkan kekeringan.
Kemudian, guna mencegah darurat pangan dimasa El Nino, maka, kata Kenedy, Kementerian Pertanian memberi solusi melalui penambahan areal tanam padi dengan sistem pompanisasi. “Diperkirakan untuk Sumatera Barat memperoleh ±21 Ribu Hektar lahan untuk program ini.
Sementara, untuk Kabupaten Solok dapat jatah ± 2.021 Hektar lahan, maka kita perlu memanfaatkan program ini,”demikian dikatakan Kadis Pertanian saat penandatanganan Mou dengan Kodim 0309/Solok di Arosuka, hari ini.
Dia mengatakan kalau Pemkab Solok bersama Kodim 0309 Solok dan melibatkan penyuluh lapangan telah melakukan survey pada tanggal 20-23 Maret 2023 untuk menemukan lahan yang layak guna menerapkan sistem pompanisasi.
“Hasilnya, ditemukan lahan seluas ±2.300 hektar sawah tadah hujan untuk dilakukan metode pompanisasi,”ucap dia.
Dalam kegiatan yang sama Bupati Solok diwakili Asisten II, Deni Prihatni juga menegaskan kalau daerahnya merupakan salah satu lumbung pangan di Sumatera Barat. Saat ini luas sawah di Kabupaten Solok mencapai 20.454 hektar dan memiliki produksi padi sebesar 316.125 ton pada tahun 2023.
“Kabupaten Solok memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan tidak hanya untuk lokal, namun juga bagi Penduduk Sumatera Barat. Dan produksi padi Kabupaten Solok perlu terus dipacu, termasuk optimalisasi lahan sawah tadah hujan,” ungkapnya.
Deni juga mengapresiasi adanya kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Pertanian dengan TNI untuk melaksanakan program perluasan tanam mengantisipasi Elnino tahun 2024. (Risko Mardianto)