Bukittinggi – Seorang mantan pensiunan PNS berinisial R (62 tahun) dilaporkan oleh jurnalis Agung Sulistyo dari MNC Media ke Polsek Bukittinggi pada Rabu, 7 Maret 2025, terkait dugaan penipuan yang dilakukan sejak tahun 2023.
Agung mengungkapkan bahwa R dikenal sebagai developer setelah ia menemukan sebuah postingan di marketplace mengenai penjualan sebidang tanah beserta bangunan seharga Rp320 juta yang berlokasi di Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang. Pada Senin, 12 Juni 2023, Agung bersama istrinya meninjau tanah tersebut bersama marketing developer berinisial H (35 tahun). Beberapa hari kemudian, tepatnya Kamis, 15 Juni 2023, mereka membuat perjanjian kesepakatan di sebuah kantor notaris di daerah Taluak dan pada kesempatan itu Agung menyerahkan uang pangkal atau DP sebesar Rp50 juta kepada R.
Setelah menerima uang tersebut, R sempat memperlihatkan denah lokasi pembangunan rumah, namun ia tidak menunjukkan sertifikat kepemilikan tanah dengan alasan bahwa sertifikat tersebut belum dipecah. Rencana pembangunan yang awalnya dijadwalkan mulai Oktober 2023 pun diundur hingga Desember 2023. Hingga memasuki tahun 2024, bangunan yang dijanjikan masih belum juga dibangun. Agung mengaku telah berkali-kali mencoba menghubungi R melalui nomor yang diberikan, namun tidak mendapat respons, sehingga komunikasi hanya dapat dilakukan melalui marketing developer H.
Setelah berkonsultasi dengan pihak notaris dan mengetahui kondisi rumah yang belum dibangun serta adanya permasalahan pada tanah, notaris menyarankan untuk menarik kembali DP yang telah disetor. Akhirnya, setelah berbagai upaya gagal mencari keberadaan R, Agung bersama istrinya memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke Polsek Kota Bukittinggi dengan harapan uang pangkal yang telah disetorkan dapat dikembalikan secara utuh.
Permintaan pengembalian dana tersebut didasarkan pada Perjanjian Kesepakatan Bersama Pasal 1, yang menyatakan bahwa seluruh uang yang telah diterima oleh pihak pertama, yakni R, harus dikembalikan secara penuh kepada pihak kedua, yaitu Agung Sulistyo.