Payakumbuh, sumbartime.com —Minat baca masyarakat khususnya para pelajar semakin hari kian menurun, seiring pesatnya pertumbuhan tekhnologi. Namun minat baca harus terus disosialisasikan, untuk melakukan edukasi perihal pemberian informasi dan reverensi.
Seperti halnya membaca buku yang merupakan ladang ilmu pengetahuan. Hal ini disampaikan Kasi Pengelolaan Arsip Daerah, ketika sumbartime.com memintai keterangannya perihal layanan pengelolaan pustaka.
“Mendekatkan buku pada pembaca adalah langkah bijak yang diambil oleh Dinas Arsip dan Pustaka Payakumbuh,” kata Joni Dt Indo Marajo, akhir pekan lalu.
Kala itu, ia melakukan kunjungan Pustaka Keliling ke SDN 35 Payakumbuh. Menurutnya, mekanisme mendekatkan buku kepada kalangan pelajar diawali dengan penyampaian rencana jadwal kunjungan pustaka keliling ke masing-masing kelurahan.
Selanjutnya aparatur kelurahan menyampaikan jadwal kunjungan pustaka keliling ke sekolah. “Umumnya semua sekolah sangat respek terhadap kegiatan ini. Makanya, pada hari ini dijadwalkan pustaka keliling melakukan kunjungan dengan didampingi pihak kelurahan ke sekolah,” ujar Joni.
Tahap pertama, Pustaka Keliling Payakumbuh baru bisa melayani siswa membaca di sekolah. Namun lama-kelamaan animo siswa terus meningkat dalam membaca. Banyak siswa yang ingin minjam buku, untuk di bawa pulang ke rumah.
“Kita tengah menyiapkan MoU antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan pihak sekolah, agar melakukan pembinaan terhadap pustaka sekolah dengan cara meminjamkan buku secara berkala,” ujar Joni.
Kepala Dinas Arsip dan Pustaka Payakumbuh, Zulinda Kamal menilai, masih lemah dan rendahnya minat baca masyarakat dewasa ini terjadi akibat pengaruh teknologi yang kini serba digital. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Payakumbuh ke depan.
“Perlu dilakukan terobosan-terobosan, untuk menarik minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan memanfaatkan fasilitas yang ada. Seperti internet, misalnya, maupun beberapa kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan,” ungkap Zulinda.
Peran perpustakaan, katanya, ialah membantu pemberian reverensi atau jendela informasi bagi masyarakat luas. “Perpustakaan tidak hanya tempat sumber informasi, tapi juga tempat belajar dan merupakan agent of change (agen perubahan),” terang Zulinda. (prima)