Payakumbuh, sumbartime.com—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) RI mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana, yang melakukan proses tanggap darurat lebih cepat dari masa perpanjangan.
“Dengan begitu, dapat disimpulkan, kalua semua pihak bergerak cepat dan terukur. Tadi saya dapat laporan, waktu tanggap darurat hanya 10 hari,” kata anggota DPD RI Hj Emma Yohana dan Nofi Chandra Selasa (14/3/2017).
Menurut Emma, berita banjir dan longsor Limapuluh Kota yang terjadi Jum’at (3/3/2017) lalu, telah menghentak masyarakat Tanah Air. “Malahan, pemberitaan kedatangan Raja Salman ke Indonesia, itu hilang oleh berita bencana Limapuluh Kota,” sebut Emma Yohana.
Kondisi itu, terjadi setelah banjir dan longsor merenggut 8 nyawa sekaligus dan mengakibatkan tiga lainnya luka-luka. “Ini bencana nasional dan laporan BNPB kepada kami, kerugian material berkisar Rp253 miliar,” jelas Emma Yohana di Posko Penanggulangan Bencana, kawasan eks kantor bupati.
Selain Emma dan Nofi Chandra, hadir bersama rombongan, sejumlah kader HMI Sumbar dan IWAPI Limapuluh Kota. Bupati Irfendi Arbi yang menerima kunjungan tersebut, mengucapkan ribuan terimakasih atas empati DPD, HMI dan IWAPI.
“Kepada Ibu Emma Yohana dan pak Nofi Chandra, kami bermohon, bantu Limapuluh Kota. Agar bencana ini tidak terjadi lagi, turunkanlah tim ahli yang tentunya, nanti DPD akan ikut mendorong,” pinta Bupati Irfendi.
Bak gayung bersambut, DPD RI berjanji akan mendorong Kementrian dan lembaga terkait, untuk menuntaskan penanganan bencana hingga rehab rekon pasca bencana Limapuluh Kota.
Kunjungan anggota DPD RI ke Limapuluh Kota, dibarengi dengan penyerahan sederet bantuan. Adapun jenis bantuan, berupa penunjang alat belajar mengajar dan pakaian sekolah. Seluruh bantuan, siang ini diserahkan oleh Hj Emma Yohana dan Nofi Chandra ke Pangkalan. (ARY/rel)