Kota Solok.sumbartime – Sebanyak 100 kilogram Rendang dimasak secara gotoroyong, dan selanjutnya dikirimkan untuk korban gempa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa 3 Januari 2023, dihamparan persawahan Sawah Solok.
Masakan khas Minangkabau itu dikemas oleh Bundo Kanduang dan Puti Bungsu kota Solok. Turut hadir pada kesempatan wakil walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra, Ketua TP-PKK Hj.Zulmiyetti Zul Elfian, Ketua KAN, ketua LKAAM, dan Kadis Pariwisata pemko setempat.
Ketua Bundo Kanduang kota Solok, Sitta Novembra menyebutkan, kepedulian itu dipicu setelah wakil walikota Solok menceritakan kondisi Cianjur sepulangya mengantarkan bantuan.
Pada saat itu, Desember 2022 lalu, bantuan dari pemerintah kota Solok diantarkan Ramadhani bersama Kapolres Solok Kota, dan Kalaksa BPBD kota Solok, serta beberapa kepala OPD lainnya.
Beranjak dari cerita wakil walikota Solok itu, tepatnya saat Bundo Kanduang kota Solok menggelar rapat rutin bulanan, ide itu dilahirkan, dan masakan khas Minangkabau itu menjadi pilihan untuk bantuan kemanusiaan tersebut.
” Kami juga dapat merasakan apa yang mereka rasakan saat ini, dan untuk sementara waktu, hanya ini yang dapat kami lakukan ” sebut ketua Bundo Kanduang yang akrab disapa dengan panggilan Bundo Ayang itu.
Dalam mengemas masakan khas Minangkabau ini, tambah Bundo Ayang, kami juga melibatkan para Puti Bungsu kota Solok, dan semuanya diakukan secara gotong royong oleh Bundo Kanduang se kota Solok.
Sementara itu wakil walikota Solok mengucapkan aturan terimakasih dan mengapresiasi bentuk kepedulian sosial yang dilahirkan oleh Bundo Kanduang kota Solok, dikatakannya, ide itu sangat luar biasa, karena juga melibatkan para Puti Bungsu kota Solok.
Menurut Ramadhani, apa yang telah dilakukan oleh kaum hawa tersebut, menjadi bukti bahwa masayarakat Minangkabau masih memegang teguh dan menjalani prinsip prinsip kehidupan yang telah digariskan secara turun temurun.
Peduli terhadap sesama, bahu membahu, dan bergotongroyong, adalah prinsip hidup masyarakat Minangkabau, dan inilah yang diimplementasikan oleh Bundo Kanduang dan Puti Bungsu kota Solok.
Bundo Kanduang adalah Bunda Kanduang yang merupakan personifikasi etnis Minangkabau sekali julukan kepada perempuan sulung atau yang dituakan dalam suatu suku. Sebutan Bundo Kanduang hanya melekat pada wanita yang sudah bersuami atau yang telah dan pernah berkeluarga.** Les