Sumbartime-Alamak, Sumatra Barat menduduki posisi pertama Nasional, terkait penyebaran virus LGBT, disusul Papua, dan Jawa. Ironisnya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender, yang merupakan penyakit masyarakat malah tumbuh subur, di daerah yang berfalsafahkan ‘Adat Basandi Syara, Syara basandi Kibalullah’.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit di hadapan para awak media, Senin (8/01) siang. Menurutnya, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga yang konsen menangani isu penyakit masyarakat tersebut, menyebutkan di wilayah Sumbar terdapat puluhan ribu pengidap LGBT yang tersebar dalam berbagai komunitas mereka.
Tentu saja menurut Wagub, hal ini dinilai sangat mengkuatirkan bagi perkembangan mental generasi muda khususnya di Sumbar, tuturnya mengatakan. Dikatakn lagi, saat sekarang dampak dari LGBT memang belum terasa, namun diperkirakan pada 10 tahun yang akan datang, masyarakat akan bisa merasakan dampaknya.
Untuk itu dirinya berharap, agar Perda terkait tentang penangkalan bahaya dari virus LGBT tersebut bisa dengan cepat disiapkan, bahkan jika perlu dirinya siap mendirikan pusat panti rehabilitasi khusus untuk LGBT ini, tukas Nasrul Abit.
Adapun dari hasil survei, dikatakan bahwa pusat penyebaran virus LGBT ini sering terjadi di tempat tempat kos kosan. Banyak para remaja tertular dengan penyakit menyimpang ini di dalam kamar kamar kost yang pengawasanya molor.
Bahkan dalam perkembangan terkini, sudah ada yang menjajakan diri melayani hubungan dengan sesama jenis dengan harga serta tarif tertentu melalui aplikasi aplikasi media sosial.
Untuk itu, dalam waktu dekat ini, Nasrul Abit akan segera menyurati para Walikota serta Bupati agar bisa mengawasi gerakan masif para aktifitas LGBT tersebut di daerahnya masing masing, pungkasnya. (yendra)