Payakumbuh,Sumbatime.com–Walikota Payakumbuh yang diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amriul Dt. Karaiang mendukung Gerakan Nasional Peduli Obat Wal Pangan Aman (GNPOPA) di Payakumbuh. Hal ini seperti diungkapkannya dalam sambutan pada kegiatan penyebaran informasi obat dan makanan di GOR Serbaguna M. Yamin, Kubu Gadang, Senin (12/6).
Selain dihadiri oleh lima ratus orang masyarakat Payakumbuh, kegiatan yang merupakan kerjasama dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Padang dengan Muhammad Iqbal anggota DPR-RI Komisi IX ini juga dihadiri oleh sejumlah OPD serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBNdan
Dalam sambutannya Asisten II, Amriul, mengatakan bahwa dengan adanya perdagangan bebas di Asia Tenggara banyak manfaat yang bisa kita raih, dan sebaliknya timbulnya hal negatif.
“Sekarang kita sudah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dari segi positif tentu dengan adanya MEA kita mampu bersaing dengan masyarakat lain. Namun dampak negatifnya juga ada, seperti halnya kita mewaspadai dengan beredanya makanan yang mengandung berbagai macam bahan berbahaya.
Payakumbuh menjadi salah satu pintu gerbang masuknya makanan dari negara tetangga tersebut”, ujar Amriul dalam sambutan Walikota. Kemudian, Amriul menambahkan, hingga saat ini belum ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya.
“Kita bersyukur, Alhamdulillah tahun ini tidak ditemukan bahan makanan berbahaya, setelah inspeksi yang diadakan beberapa waktu yang lalu di sejumlah tempat.
Namun, yang perlu kita waspadai, masih banyak jajanan anak-anak sekolah yang mengandung zat berbahaya. Seperti kasus yang kita temukan beberapa waktu yang lalu seorang siswa sekolah dasar terjangkit muntaber.
Untuk itu, mari kita dukung gerakan nasional peduli obat dan pangan yang aman ini. Informasikan kepada anak kita untuk selalu jajan di tempat yang bersih”, ajak Amriul.
Selain itu, Amriul juga mengajak masyarakat untuk dalam pengawasan obat dan baini makanan ini.
bekerjasama
“Pengawasan terhadap obat dan pangan yang aman ini tentu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Namun, juga mesti terlibat. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat ini, tentu hasilnya akan masyarakat lebih optimal. Sehingga kita mampu mewujudkan Payakumbuh sehat dan aman terhadap obat-obatan serta pangan.”, kata Amriul.
Di akhir sambutan Asisten II berharap kepada peserta Serap semua informasi yang diperoleh lalu sampaikan kepada masyarakat lain. Sampaikan juga aspirasi kepada Bapak Iqbal, semoga aspirasi tersebut bisa terwujud dalam program kerja tahun berikutnya“, ujar Asisten II mengakhiri.
Sementara itu, Zulkifli selaku Kepala Balai Besar POM Padang mengaku bahwa 2 (dua) minggu sebelumnya kegiatan serupa juga dilaksanakan di Kab. Lima Puluh Semen Perhatian BPOM lebih besar untuk Payakumbuh dan Lima Puluh Kota karena kedua daerah ini termasuk zona merah.
“Pengawasan oleh balai besar POM Padang lebih banyak dilakukan di dua daerah ini, Kab. Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Kedua daerah ini termasuk zona merah dalam peredaran produk. Dimana, pintu masuk produk di Sumatera Barat terdiri dari dua pelabuhan, yaitu Pelabuhan Belawan (Medan) dan Pelabuhan Dumai (Pekanbaru). Payakumbuh dan Lima pelab Kota dekat dengan Pekanbaru. Tentu daerah yang berdekatan dengan pelabuhan masuknya produk dari luar perlu dalam pengawasan insten”, pungkas Zulkifli.
Zulkifli juga berharap, kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat sehingga mampu terhindar dari obat dan bahan makanan berbahaya.
“Semoga pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi, informasi dan edukasi obat dan makanan ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Sehingga ke depannya, masyarakat bisa memilih obat dan pangan yang sehat dan meningkatkan kepedulian terhadap obat dan pangan yang aman”, tukuk Zulkifli.(saiful datuak)