Sumbartime – Tindakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kampar, Riau, yang tertangkap kamera mengisi bensin hanya Rp10 ribu sambil tertawa terbahak-bahak di hadapan petugas SPBU, memicu kemarahan publik. Banyak netizen yang meminta agar keempat pegawai tersebut untuk diberi sanksi tegas.
Seorang netizen dengan akun Instagram @it_3 mengekspresikan kemarahannya melalui komentar, menyebut para pegawai itu tidak pantas dijadikan contoh. Ia merasa sangat terganggu dengan tingkah laku yang mereka perlihatkan dalam video yang viral tersebut.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh beberapa akun Instagram dengan jumlah pengikut yang banyak, menampilkan momen para ASN mengisi bensin sambil tertawa. Dalam video itu, seorang pria yang mengemudikan mobil dan seorang wanita di sampingnya terlihat meminta petugas SPBU untuk mengisi bensin Rp10 ribu. Mereka terus-menerus tertawa, mengklaim bahwa mereka hanya pegawai honorer.
Setelah video itu menyebar luas, identitas keempat pegawai tersebut diketahui sebagai staf di SMP Negeri 1 Rumbio Jaya Desa Pulau Payung, Kampar. Merespons viralnya video tersebut, mereka akhirnya membuat video klarifikasi dan permohonan maaf. Dalam video permintaan maaf tersebut, salah satu dari mereka terlihat menundukkan kepala, meminta maaf kepada semua pihak yang merasa tersinggung dan tidak nyaman dengan video tersebut.
Saya Sherly Linjani, staf pustaka SMPN 1 Rumbio Jaya dengan ini menyatakan bahwa saya pribadilah yang merekam video tersebut tanpa sepengetahuan rekan-rekan yang ada di dalam mobil. Oleh karena itu, saya mohon maaf kepada semua rekan saya yang ada di dalam mobil. Saya juga meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa tersinggung dan tidak nyaman oleh penayangan video di media sosial tersebut,” ucap Sherly pada Rabu, 24 Juli 2024.
Permohonan maaf kedua datang dari pria yang mengendarai mobil tersebut.
“Saya Emy Iqbal pengendara mobil tersebut tidak mengetahui telah terjadi perekaman pada video itu. Namun demikian saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan video viral tersebut,” ungkapnya.
Perempuan berbaju korpri yang juga ada di dalam mobil lainnya juga meminta maaf.
“Saya Pita, guru SMPN 1 Rumbio Jaya, saya juga berada dalam mobil tersebut. Di sini saya mohon maaf atas penayangan video tersebut,” ungkapnya.
Permohonan maaf tersebut diikuti oleh temannya yang lain.
“Saya Dini, staf TU saya mohon maaf atas viralnya video tersebut karena saya juga berada di dalam mobil,” ujar Dini.(R)