Sumbartime – Prof. Ganefri, Ph.D., memutuskan untuk mundur dari pencalonan sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Barat yang diusulkan oleh Ikatan Alumni Universitas Negeri Padang (Iluni UNP) untuk Pilkada 2024. Keputusan ini diumumkan setelah pertimbangan matang bersama keluarganya. Prof. Ganefri menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum DPP Iluni UNP, Drs. Nadirman, MM, serta seluruh jajaran DPP dan keluarga besar Alumni IKIP Padang/UNP di seluruh Indonesia.
*Untuk itu, saya dan keluarga mohon maaf sebesar-besarnya kepada Ketum DPP Iluni UNP Drs. Nadirman, MM dan jajaran DPP serta keluarga besar Alumni IKIP Padang/UNP dimana saja berada di seluruh Indonesia,” tegas Prof. Ganefri, dikutip Senin (3/6/2024).
Alasan utama Prof. Ganefri menolak pencalonan tersebut adalah untuk fokus mengembangkan UNP yang baru saja berubah status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Menurutnya, tugas ini sangat berat dan membutuhkan perhatian penuh, terutama karena UNP sedang berupaya menjadi World Class University (WCU) di Indonesia. Prof. Ganefri juga mengungkapkan bahwa ia akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Rektor UNP pada 5 Juni 2024 setelah dua periode memimpin, dan tidak ingin meninggalkan tanggung jawab besar tersebut kepada rektor baru.
Selain itu, Prof. Ganefri juga menyatakan bahwa jika ia maju sebagai calon gubernur, ia harus mengundurkan diri dari status Aparatur Sipil Negara (ASN), yang akan membatasi kemampuannya untuk berkontribusi optimal dalam memajukan UNP di masa depan. Sebagai seorang guru besar di UNP, ia merasa masih memiliki banyak hal yang bisa dilakukan untuk memajukan pendidikan di Sumatera Barat dan Indonesia secara keseluruhan.
“Semua PTN dan PTS harus tumbuh dan berkembang sesuai keciriannya dengan meningkatkan kualitas. Dan itu yang akan saya bantu. Apalagi saat ini saya juga membantu mengembangan Univesitas Bung Hatta dan Universitas Nahdlatul Ulama Sumbar,” ungkapnya.
Prof. Ganefri berkomitmen untuk menjadikan Sumatera Barat sebagai destinasi pendidikan di Indonesia dengan mendorong peningkatan kualitas perguruan tinggi negeri dan swasta di provinsi tersebut. Ia juga berperan dalam pengembangan Universitas Bung Hatta dan Universitas Nahdlatul Ulama Sumbar. Menurutnya, jika Sumatera Barat menjadi destinasi pendidikan, hal ini akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan daerah, seperti yang terjadi di Australia yang menjadikan sektor pendidikan sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar negara.(R)