BUKITTINGGI – Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil dan bayi, Puskesmas Mandiangin bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Bukittinggi menyelenggarakan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan tema “Jangan Marah Besti: Jaring Warga untuk Menjadi Calon Pendonor Darah Ibu Hamil Risiko Tinggi.”
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Puskesmas Mandiangin, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), Kota Bukittinggi, pada Kamis (15/8/2024) pagi.
Kepala Puskesmas Mandiangin, Masindra Revi, SKM, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberikan edukasi serta dukungan kepada ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan yang aman serta mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi selama proses persalinan.
“Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi serta dukungan kepada ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan yang aman dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi selama proses persalinan,” ujar Masindra.
Salah satu fokus utama dari P4K adalah memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan yang memerlukan penanganan medis segera. Dengan adanya program ini, diharapkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dapat ditekan melalui peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan selama kehamilan dan persalinan.
Program P4K juga menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dan masyarakat dalam mendukung ibu hamil, khususnya dalam hal perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi. “Kita berharap program ini dapat menjadi model yang dapat diterapkan secara luas di seluruh Indonesia, demi mencapai tujuan kesehatan ibu dan anak yang lebih baik,” tambahnya.
Ketua PMI Bukittinggi, H. Chairunnas, menyatakan bahwa dengan komitmen yang kuat dari PMI dan dukungan berbagai pihak, Program P4K diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi di Kota Bukittinggi.
“PMI bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), dan kader kesehatan di tingkat kelurahan untuk memastikan program ini dapat berjalan dengan efektif dan memastikan ketersediaan darah ini cukup bagi ibu bersalin yang akan membutuhkan,” kata Chairunnas.
Kepala UDD PMI, Lusfinaldi menambahkan bahwa PMI bersama dengan Puskesmas telah melakukan MoU.
“Kita terus memastikan ketersediaan darah mencukupi di PMI,” ujarnya.
Kegiatan ini didanai oleh Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari Kementerian Kesehatan RI. Program P4K melibatkan berbagai kegiatan seperti pelatihan bagi tenaga kesehatan, penyuluhan kepada masyarakat, serta distribusi materi informasi mengenai persiapan persalinan yang aman.
Di sisi lain, Camat Mandiangin Koto Selayan, Syukri Naldi menambahkan, dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil dan bayi, serta mengurangi risiko kematian ibu dan bayi baru lahir di Kota Bukittinggi. (alex)